Menikmati Makanan Khas di Wisata Kuliner Gogodeso

Author

Sebuah destinasi wisata kuliner baru saja dibuka di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Lokasi yang dikenal dengan nama Wisata Kuliner Gogodeso (WKG) ini resmi dibuka pada 19 Juli 2020 lalu oleh Kepala Desa Gogodeso, Suwanda Aribawa. Di tempat ini, beragam makanan khas bisa dinikmati seperti nasi jagung, kwetiaw goreng, tahu mercon, ceker pedas, onde-onde, pukis, molen, telur gulung, aneka jus, dan aneka gorengan.

Menurut Ketua WKG Dwi Karyanto, berdirinya WKG berawal dari usulan warga sekitar yang mempunyai ide membuka usaha bersama untuk menambah penghasilan. Bersama pemerintah desa, di tanah seluas 600 meter persegi ini kemudian dirancang menjadi tempat berjualan aneka makanan.

“Di sini dulunya bekas KUD yang sudah lama terbengkalai. Lalu, ada ide dari warga untuk membuat tempat usaha bersama berupa wisata kuliner,” ujar Dwi.

Kondisi Wisata Kuliner Gogodeso saat malam hari.
Kondisi Wisata Kuliner Gogodeso saat malam hari.

Di area wisata kuliner ini terdapat 12 pedagang yang terdaftar sebagai anggota. Mereka mendirikan kios-kios sederhana dan tradisional. Tempat wisata kuliner ini mulai buka pada pukul 15:00 – 22:00 WIB. Salah satu pedagang di WKG, Elin mengaku senang dengan adanya tempat kuliner di Gogodeso ini. Menurutnya lokasi WKG cukup strategis. “Omzet saya dan teman-teman yang lain lebih baik. Jadi, saya bisa sedikit menabung,” ungkap Erlin.

WKG merupakan salah satu potensi di Desa Gogodeso. Tempat ini bisa menghidupkan perekonomian lokal dan memperkenalkan produk olahan khas Desa Gogodeso, mulai dari jajanan tradisional hingga yang kekinian. Dengan kemajuan teknologi yang ada, beberapa pedagang sudah memanfaatkan media digital untuk penjualan.

Di masa “new normal” seperti sekarang ini, semua pedagang dan pengunjung diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Di depan pintu masuk WKG juga terdapat tempat cuci tangan dan sabun yang disediakan oleh pemerintah desa. Kendalanya di WKG belum tersedia toilet umum, sumber air bersih, dan penerangan yang cukup. Sampai saat ini, penerangan masih swadaya dari para anggota pedagang.

Tulisan ini ditandai dengan: Gogodeso 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.