Pemerintah Desa Nongkodono (Pemdes) berperan penting memperkuat perekonomian desa lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). BUMDesa dikelola oleh masyarakat dengan bermodalkan patungan antara Pemerintah desa dan masyarakat sendiri. Jenis usaha BUMDesa Nongkodono terdiri dari usaha kerajinan tangan seperti pembuatan bros dan tas. Selain itu juga ada unit usaha simpan pinjam, catering yang menerima pemesanan makanan ringan, nasi kotak dan jenis usaha pasar desa.
“Modal usaha BUMDesa 50 persen dari pemerintah desa dan 50 persen dari masyarakat,” ungkap Jemadi, Kepala Desa Nongkodono pada pembukaan pelatihan pengolahan keripik buah pada hari Sabtu, 24 Maret 2018 lalu.
Pada pelatihan itu, BUMDesa Nongkodono mengajarkan teknik dasar pengolahan buah menjadi keripik pada buah nangka, salak, pepaya dan pisang. Pembuatan kripik ini sebenarnya bisa banyak macam, mulai dari buah yang kadar airnya tinggi dan kadar airnya rendah. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK dan Karang Taruna Nongkodono. Adanya pelatihan ini, lanjut Jemadi, diharapkan masyarakat Nongkodono dapat berwirausaha untuk menggerakan perekonomian desa.
Dengan adanya usaha-usaha tersebut, tambah Jemadi, pemerintah perlu memberi dukungan dan dorongan kepada BUMDesa agar lebih maju. BUMDesa pun harus diawasi oleh pemerintah desa, Badan Permusyaratan Desa (BPD), dan anggota masyarakat dengan mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh BUMDesa. Strategi pengembangan BUMDesa membuat masyarakat yang masih menganggur dapat memiliki pekerjaan serta dapat meningkatkan perekonomian untuk masa depan Desa Nongkodono.