Kiprah

Lewat Dunia Maya, TKW Berbagi Informasi

Author

 

“Namaku Fitri. Di dunia maya, orang mengenalku dengan panggilan cewekndeso. Pekerjaan: babu.” Fitri seorang pegiat blog yang lumayan kondang. Di dunia maya, ia mangkal di http://cewekndeso.blogspot.com. Fitri merupakan salah satu dari ratusan ribu pekerja perempuan Indonesia yang mengadu nasib di luar negeri. Kini, ia tinggal di Hongkong. Lebih dari 100.000 perempuan Indonesia mengais rezeki di negeri bekas jajahan Inggris itu.

Sebagian besar mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) atau house keeper yang dikenal dengan sebutan babu. Seperti TKW lainnya, Fitri hanya lulusan Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD/sekolah dasar) yang ia tempuh di kampungnya, Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, Cilacap.

“Jika hanya berbekal ijazah SD, kita tidak punya banyak pilihan. PRT saja cukup bagi saya,” ungkap Fitri.

Saat ini, Fitri telah menginjak tahun kedua di Hongkong. Meski hanya berprofesi sebagai babu, Fitri menerima upah sebesar HK$ 3.580 atau kira-kira Rp 4.269.000 setiap bulan. Ia juga mendapat hak libur setiap hari Minggu. Tentu kondisi itu sangat berbeda dengan saat Fitri menjadi babu di negaranya. Di Jakarta, menjadi PRT digaji menurut kepantasan dan kebaikan majikan. Kisaran gaji PRT hanya Rp 300.000-500.000 per bulan.

“Di Hongkong, pemberian upah TKW diatur oleh negara dan ditegakkan oleh aparat hukum. Bagi siapa pun orang yang melanggar aturan akan dihukum, baik pekerja ataupun majikan. Di Indonesia, juga tidak ada undang-undang yang mengatur upah minimal bagi PRT,” jelasnya.

Saat liburan, Fitri menjadi relawan di sebuah lembaga kelompok bermain (play group) tak jauh dari tempat majikannya. Meski tanpa gaji sepeser pun, Fitri tetap melakoninya dengan gembira, karena di sanalah perubahan besar terjadi pada Fitri. Tugas utama Fitri di lembaga itu membantu anak-anak belajar menggunakan komputer. Pelan-pelan Fitri juga dapat belajar secara otodidak ilmu-ilmu komputer.

Beragam buku ia beli dan setelah itu ia menggunakan gajinya untuk membeli notebook. Apalagi di Hongkong akses internet juga tidak terlalu sulit. Di rumah majikannya, Fitri menikmati layanan internet gratisan melalui layanan wi-fi. Melalui internet, Fitri belajar beragam ilmu, terutama menulis, komputer, dan internet. Ia membuat blog dengan nama cewekndeso pada jaringan blogspot.com. Setelah membuat blog, ia banyak berdiskusi dengan ratusan babu bloger lainnya di berbagai negara.

Ketertarikan Fitri pada dunia internet dimulai saat ia mencari informasi daerahnya melalui mesin pencari Google. Google selanjutnya memberikan daftar sumber yang terkait dengan daerahnya, Cilacap. Lalu, ia membuka salah satu blog yang dikelola oleh orang Cilacap dan secara iseng ia memberikan komentar pada blog tersebut. Akhirnya, pertemanan mereka berlanjut, ia saling bertukar alamat messanger dan sering bertukar kisah tentang daerahnya.

Selain bertukar informasi, Fitri juga diajari bagaimana membuat blog. Lewat blog, ia mulai menumpahkan kerinduannya pada daerahnya melalui tulisan-tulisannya.

“Blog menjadi semacam buku harian yang menjadi media katarsis keluh-kesahku,” kisahnya.

Dari interaksi di dunia maya, Fitri sadar banyak orang yang merasakan kegelisahan yang sama seperti dirinya; kemiskinan, keterbelakangan, pendidikan yang rendah, biaya kesehatan yang mahal, dan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak. Singkatnya, kondisi yang ia nikmati hari ini masih sebatas impian bagi orang-orang di negaranya.

“Awalnya, saya hanya membaca tulisan di beberapa blog milik teman sedaerah. Saya renungkan terus. Akhirnya saya juga merasa ada yang tidak beres dengan negara saya. Segala bentuk ketidakadilan muncul sebagai buruknya mental pemerintah dan perundang-undangan tidak berpihak pada rakyat,” ujarnya.

Dari virtual ke dunia nyata

Di Hongkong, para TKW bebas melakukan kegiatan apa pun, saat hari Minggu. Mereka menikmati libur dengan berbagai aktivitas di luar rumah. Kebanyakan para TKW Indonesia berkumpul di taman untuk bertemu dengan teman-teman sesama warga Indonesia.

Saat liburan, Fitri coba mempererat pertemanannya di dunia virtual ke dunia nyata. Lalu, ada ide mojok darat (modar). Modar menjadi pertemuan fisik antarpegiat blog. Dalam pertemuan tersebut, mereka saling bercengkerama dan bertukar pikiran tentang beragam topik keseharian mereka. Dari aktivitas kerja, hubungan dengan majikan, hingga beragam cerita tentang tanah air.

Dalam empat bulan terakhir, Fitri telah dua kali mengikuti modar. Pada pertemuan yang kedua, hadir pula para peneliti dan pegiat media massa yang datang dari Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kehadiran mereka menjadi motivasi bagi aktivitas para TKW itu.

“Para TKW mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi dari pertemuan-pertemuan ini,” ungkap Fitri.

Beragam topik didiskusikan, terutama masalah yang terkait dengan mereka, buruh migran. Misalnya, pada saat pertemuan, dibahas tentang dampak pembangunan terminal khusus Buruh Migran Indonesia (BMI) di Selapanjang, Cengkareng. Para buruh migran meragukan kebijakan akan membawa perubahan terhadap carut-marut perlindungan BMI, tapi justru menjadi lahan baru eksploitasi.

Dari silaturahmi di dunia maya, Fitri dapat mengetahui banyak faktor yang menjadi alasan TKW sampai ke Hongkong. Sebagian besar adalah faktor kemiskinan, perceraian, atau ditinggal mati oleh suami. Kegagalan pernikahan adalah pemicu utama mereka menjadi TKW. Di satu sisi, mereka harus menghidupi anak-anak mereka dan orang tua serta keluarga yang miskin, di sisi lain, mereka merasa malu akibat gagal dalam perkawinan mereka. Akhirnya, memilih untuk lari ke negeri orang mencari kerja agar aman secara ekonomi dan status sosial.

Portal Cilacap-online.com yang dikelola Fitri

Lewat internet, Fitri dapat memiliki banyak teman dari negara asalnya, terutama dari kalangan terpelajar. Misalnya, mahasiswa-mahasiswa asal daerahnya, Cilacap, yang memiliki kepedulian atas carut-marut daerahnya. Dari interaksi-interaksi tersebut, akhirnya lahirlah situs http://cilacap-online.com pada Maret 2008 yang ia biayai sendiri. Fitri berharap situs itu bisa menjadi media yang menghubungkan beragam kalangan, terutama bagi orang yang tengah berada di luar negeri dengan daerahnya.

Radio streaming

Dunia virtual sepertinya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup Fitri. Selain, ngeblog dan menginisiasi situs, ia juga menjadi penyiar radio streaming di http://thefriendlyoneradio.com milik TFOR Radio, Swedia. Radio itu menjadi ruang berjejaring yang efektif bagi para TKW di beberapa negara. Meski berada di Swedia, tapi para penyiarnya, mereka menyebutnya DJ (disc jockey), tersebar di beberapa negara seperti California, Belanda, Saudi Arabia, Jepang, Malaysia, Afrika, dan Hongkong. Dalam jaringan TFOR Radio, setiap DJ boleh merencanakan materi siarannya.

“Saya mengelola program campur-campur, setiap pendengar boleh memesan lagu Indonesia dan Jawa, waktu siarannya setiap Rabu pukul 16.45-17.45 sore waktu Hongkong, atau 3.45-4.45 WIB dan setiap Jumat malam alias malam Sabtu pukul 21.30-23.00,” jelasnya.

Siaran itu ramai didengarkan para TKI di luar negeri dan menjadi media pelipur lara. Banyak informasi yang bisa saling dipertukarkan lewat radio itu. Fitri dikenal cukup rajin melakukan promo lagu daerah Banyumasan, sehingga bagi para pendengar TFOR Radio, lagu-lagu dari daerah banyak yang sudah akrab di telinga mereka.

2 komentar untuk “Lewat Dunia Maya, TKW Berbagi Informasi

  1. Selamat mbak mudah2an sukses bekerja di Hongkong. Teriring doa semoga sehat dan sukses. Mbak saya punya Blog namanya: Blog HUKUM KETATANEGARAAN DAN KAJIAN KONSTITUSI masih sepi pengunjungnya. TOLONG di SHARE KE TEMEN2 DI HONGKONG YA MBAK. TERIMA KASIH. warsito-bicara.blogspot.com

  2. Bagaimana jika TKW yang bekerja dengan cara manipulasi data pernikahan di KTP menjadi belum menikah demi memuluskan tujuan proses kerja, setelah bekerja suami dan anak dirumah dideportasi dan diperlakukan buruk selama 1 tahun terakhir sebelum habis kontrak, ketika ditanyakan kepulangannya jawaban selalu kasar dan berkata berkata tidak mau pulang. Pihak suami 100% tidak melanggar peraturan/norma kerumah tanggaan, anaknya berumur 8 tahun harus mengalami depresi mental karena ikut merasakan keadaan yg diterima ayahnya. mohon respon dan kebijakan saudara saudara sekalian.
    Sumber yg bertanggung jawab:
    +6285318183314

    Mohon responnya:
    085318183314

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.