Program Celengan Desa Bringinan Didik Anak Hidup Hemat

Author

PONOROGO | Budaya hidup hemat hendaknya ditanamkan sejak kecil. Hal itulah yang menginspirasi Kepala Desa Bringinan, Barno (40 tahun) untuk membuat program celengan desa. Berawal tahun 2014, celengan desa hanya diikuti oleh 17 anak, namun saat ini sudah bertambah menjadi 550 anak. Menurut Barno, dengan menabung dapat mendidik hidup hemat dan mandiri. Harapannya dengan adanya program celengan desa, warga Desa Bringinan terbiasa hidup hemat. Pada awal program tahun 2014, banyak warga yang belum percaya kalau program ini efektif, namun tahun berikutnya yang mengikuti celengan bersama ini terus bertambah.

“Tahun lalu total uang mencapai seratus juta lebih dan tahun ini total tabungan yang dibagikan mencapai 550 tabung, “papar Barno, Kades Bringinan yang juga seorang mantan pekerja migran.

Lebih lanjut Barno mengatakan bahwa banyak warga Bringinan yang bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI). Orang tua meninggalkan anak-anaknya di rumah bersama nenek atau saudaranya. Mayoritas anak PMI dimanja dengan uang kiriman dari luar negeri. Dengan adanya program celengan desa ini diharapkan dapat membiasakan anak untuk menabung sejak kecil termasuk anak-anak PMI.

“Saya berharap agar PMI yang sedang bekerja di luar negeri juga memberi motivasi kepada anaknya yang di rumah untuk giat menabung. Tidak hanya menghamburkan uang yang dikirim dari luar negeri, “imbuh Barno.

Rabu, (1/5/19) acara buka tabungan masal digelar di depan rumah baca Desa Bringinan. Jemitun (60 thn) salah satu warga desa Bringinan nampak sedang menunggu antrian bongkar celengan bersama cucunya Nasya (7thn). Orangtua Nasya bekerja di Taiwan sejak Nasya umur 3 tahun. Sudah dua tahun Nasya ikut menabung, tahun lalu tabungan Nasya mencapai 1 juta lebih. Dia berharap tahun ini tabungannya lebih banyak lagi.

Jemitun dan Nasya (Cucunya) Mengikuti Program Menabung yang Diadakan Desa Bringinan
Jemitun dan Nasya (Cucunya) Mengikuti Program Menabung yang Diadakan Desa Bringinan

Meniko kulo ngeterne putune antri mbongkar celengan. Nggih remen nderek nyelengi, amargi saged kagem butuh menawi badhe lebaran. Putune nggih kersane belajar nabung mboten jajan terus (Ini mengantarkan cucu antri membongkar tabungan. Suka ikut menabung karena bisa digunakan untuk lebaran. Cucunya juga bisa belajar menabung biar nggak jajan terus), “tutur Jemitun di sela-sela acara.

Program tabungan masal ini boleh diikuti oleh anak usia SMP ke bawah. Jenis uang yang boleh ditabung maksimal dua ribuan. Warga desa Bringian nampak antusias mengikuti acara bongkar tabungan masal meskipun harus antri di tengah cuaca yang panas. Kedepan diharapkan agar anak-anak muda Desa Bringinan terbiasa hidup hemat dan gemar menabung.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.