Waspadai Pergaulan Bebas Ketika Bekerja di Luar Negeri

Author

Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri harus berhadapan dengan berbagai tantangan. Bukan hanya tantangan terhadap pekerjaan yang sedang digeluti, namun juga pergaulan yang dapat menjerumuskan pada aktivitas negatif  seperti narkoba, seks bebas atau tindakan kriminal lainnya. Banyak hal yang membuat pekerja begitu mudah terjerumus dalam pergaulan yang salah. Salah satu contohnya adalah berkenalan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan berbagai aplikasi media sosial.

Lewat media sosial, pekerja migran dapat terhubung dengan dengan orang-orang yang tak dikenal, baik dari sesama Indonesia  atau negara lain. Pada banyak kasus, akses pada internet tersebut terkadang menjerumuskan pekerja migran dalam situasi sulit yang merusak tujuan utama migrasi: bekerja untuk ekonomi keluarga yang lebih baik. Ada beberapa contoh kasus pergaulan bebas yang menimpa pekerja migran, seperti seks bebas yang mengakibatkan kehamilan. Perilaku ini tidak semata membawa risiko penularan penyakit seksual, tetapi juga menimbulkan persoalan lain. Terdapat beberapa kasus PMI yang mengalami depresi dan melakukan percobaan bunuh diri akibat hamil di luar ikatan perkawinan. Terdapat pula kasus pekerja migran yang membuang bayi setelah melahirkan anak hasil dari perilaku seks bebas. Selain itu, masih banyak pula kasus lain, seperti narkotika. Perlu diingat, Pemerintah Malaysia menjatuhkan hukuman berat bagi orang yang terbukti terlibat kasus narkotika di Malaysia.

Isi Waktu Luang dengan Kegiatan Positif

Banyak sekali kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh pekerja migran pada saat hari libur, misalnya, kursus Bahasa Inggris gratis oleh Edukasi Untuk Bangsa (EUB) yang diadakan setiap hari Minggu di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Ada juga kursus keterampilan menjahit, pijat, komputer, tata rias hingga sekolah kejar paket B (setara SMP) & C (setara SMA). Selain di SIKL, beberapa komunitas di Malaysia  juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Umumnya, rencana dan jadwal kegiatan tersebut diumumkan melalui media sosial.

Mengikuti Kajian Agama

Kajian agama juga merupakan kegiatan positif yang bisa membuat kita berbaur dengan orang-orang yang menyukai ilmu-ilmu agama. Sambil mengisi hari libur, sambil belajar agama untuk kebaikan, perdamaian dan toleransi. Dengan memiliki sifat toleransi dan saling menghormati, kita dapat menghindari terjadinya pertikaian, permusuhan atau perpecahan yang dapat memicu konflik lebih besar. Perlu diingat, dalam mendalami agama PMI perlu berhati-hati memilih guru agama (baca ustadz dan ulama). Pemerintah Malaysia mengawasi ketat pula pengajaran agama, seperti di Masjid. Jangan sekali-kali mengikuti dan terlibat dalam kegiatan agama pada organisasi yang dilarang di Malaysia, seperti Hizbut Tahrir dan organisasi yang berafiliasi pada terorisme seperti ISIS. Merujuk Yusron Ambary, koordinator Konsuler di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, PMI juga sebaiknya tidak menyimpan simbol-simbol organisasi yang terkait dengan organisasi terlarang dan teroris. Hal tersebut memiliki konsekuensi hukum yang tidak ringan di Malaysia.

Mengembangkan Hobi

Setiap orang dikarunia Tuhan dengan talenta, namun selain talenta kita juga dikarunia minat untuk menekuni bidang tertentu. Menekuni hobi bukan hanya menyenangkan, tapi juga dapat mengasah keterampilan dan akhirnya bisa menjadi modal di masa depan. PMI di Malaysia pun dapat berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi sama, contoh untuk pecinta fotografi kita dapat bergabung dengan Komunitas Photografi Indonesia di Malaysia (KPIM) yang sering mengadakan pertemuan berkala. Berkumpul bersama orang-orang yang memiliki hobi sama dapat membuat kita saling belajar.

Boleh Pacaran tapi Hati-hati

Urusan asmara bukan sesuatu yang mudah bagi siapa pun. Lebih lanjut, tidak ada orang yang bisa melarang  kita saat kita sedang jatuh cinta pada seseorang. Namun, sobat PMI Malaysia perlu tetap menjaga logika saat jatuh cinta atau ketika sedang berpacaran. Jangan sampai kita terjerumus pada hal-hal yang nantinya akan merugikan diri kita sendiri, maka dari itu kita harus menimbang berbagai risiko di masa yang akan datang. Pada banyak pengalaman, banyak PMI asal Indonesia yang berpacaran dengan warga negara lain yang terjerat dalam hubungan seks bebas dan terpenjara dalam eksploitasi baik seksual maupun keuangan. Waspadalah agar tidak terjerembab dalam masalah ini.[]

===

Ditulis oleh Masriah | Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia dan anggota Komunitas Serantau.

Gambar hanya ilustrasi, tidak menggambarkan kejadian sesungguhnya (dok.Pixabay)

 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.