Kiprah

Mantan TKI Berwirausaha Berdasar Keterampilan

Author

Ilustrasi Bengkel
Ilustrasi Bengkel

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlimpah dan keterbatasan lowongan kerja merupakan dilema yang terus menerus dihadapi Indonesia. Pemerintah berupaya mengurangi pengangguran, salah satunya dengan jalan mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

Keputusan ini layaknya dua mata pisau, karena pengiriman buruh migran berdampak positif dan negatif. Dampak positif dari pengiriman buruh migran adalah kiriman devisa buruh migran menggerakkan perekonomian di Indonesia. Dampak negatifnya, sepulang menjadi buruh migran, mereka cenderung kesulitan bekerja saat kembali ke tanah air. Akhirnya tidak ada jalan lain selain kembali ke luar negeri.

Hampir 80% TKI di Desa Cilangkap mengalami masalah seperti itu. Hanya beberapa orang saja yang berhasil bertahan di kampung halaman dan membuka usaha mandiri. Sudaryanto (40 th), adalah potret mantan TKI yang cukup sukses di kampung halaman setelah bekerja di Korea selama beberapa tahun.

Rumah dua lantai dekat lapangan Desa Cilangkap dahulunya merupakan rumah hunian biasa. Sekarang semenjak Sudaryanto pulang dari Korea Selatan, rumah tersebut mulai ramai dengan berbagai jenis usaha. Sudaryanto menggeluti berbagai usaha dari keterampilan yang ia miliki. Di ruangan kanan tampak bengkel sepeda dan bengkel sepeda motor, sedangkan di ruangan sebelah kiri dipergunakan sebagai toko sekaligus tempat editing foto dan rental komputer.

Istri Sudaryanto juga menerima pesanan catering, kue, serta menghias parsel. Disela-sela kesibukannya sebagai pengusaha, ia juga merupakan anggota masyarakat yang aktif. Ia aktif di Karang Taruna dan BPD, serta anggota komite sekolah. Sudaryanto sering mengadakan kegiatan seperti pengajian, turnamen sepak bola dan kegiatan kepemudaan lainnya.

Itulah potret salah satu mantan TKI di Desa Cilangkap. Semoga ke depan
lebih banyak lagi mantan TKI seperti Sudaryanto. Tidak ada lagi penggangguran, punya rumah megah tapi tidak punya pekerjaan, yang sering menimpa kebanyakan mantan TKI kita. Mudah-mudahan kedepannya buruh migran punya persiapan saat kembali dari negeri orang. Uang hasil bekerja di luar negeri bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha yang menguntungkan, bermanfaat bagi masyarakat dan mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mereka tidak perlu lagi bekerja di luar negeri.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.