Edukasi Untuk Bangsa Tawarkan Program Baru, Kelas Bahasa Jepang

Author

Suasana Kelas Bahasa Jepang yang Diadakan EUB di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)
Suasana Kelas Bahasa Jepang yang Diadakan EUB di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)

Edukasi Untuk Bangsa (EUB) yang  sudah memasuki Batch ke-15 pada tahun  ini menawarkan program baru yaitu kelas Bahasa Jepang. EUB merupakan kegiatan belajar gratis bagi Buruh Migran Indonesia yang didirikan pada tahun 2012 dan diprakarsai oleh Aulia Badar yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Berita Antara. Dalam pelaksanaannya, pengajar berasal dari relawan baik Mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Malaysia maupun ekspatriat. Kelas diadakan setiap hari Minggu di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, mulai dari pukul 09.00-14.00.

Pada batch-batch sebelumnya,  program yang ditawarkan oleh EUB antara lain: Bahasa Inggris, Komputer, Wirausaha, kerajinan Tangan dan Menjahit. Kini, kelas Bahasa Jepang diajarkan  untuk pertama kalinya di kelas EUB. Kelas pertama yang dilaksanakan pada Minggu, 19 Mei 2019 pada pukul 12.00-14.00 diikuti kurang lebih 20 peserta.

Ohayo Gozaimasu,” tutur Ayu, salah satu peserta kelas Bahasa Jepang saat  mempraktikkan kalimat berbahasa Jepang  yang artinya selamat pagi.

Pada kelas pertama tersebut, peserta diajari tentang perkenalan diri dan sapaan harian bagi warga Jepang. Selain itu juga diajari tentang sistem penulisan huruf Jepang yang dipandu oleh Sensei Lina dan Sensei Maida, warga Negara Indonesia yang memiliki pengalaman tinggal di Jepang selama tiga tahun.

Seiring berjalannya waktu, sudah banyak yang mendapatkan manfaat dari kegiatan belajar di EUB yang selalu dilakukan oleh buruh migran setiap hari Minggu. Salah satu contohnya adalah Nanik Yulia. Pekerja Migran yang bekerja Sebagai Pekerja Rumah Tangga stay out tersebut mulai mengikuti kelas EUB sejak tahun 2014. Ia mengambil berbagai macam kursus, mulai dari Bahasa Inggris, Komputer, Kerajinan Tangan dan Wirausaha. Namun, hanya dua kelas yang ia tekuni secara sungguh-sungguh, yaitu kelas wirausaha dan kelas kerajinan  tangan. Produk kerajinan tangan yang dibuat adalah bros kerudung.

“Di kelas kerajinan tangan, saya pelajari bagaimana cara membuat bros yang unik dan rapi. Kebetulan  pada batch selanjutnya ada kelas wirausaha, jadi itu kesempatan emas untuk saya ambil. Sambil belajar bagaimana mengelola modal, menghitung untung  dan berbagai teori menjalankan bisnis, saya sudah punya produk hasil karya saya sendiri untuk dipasarkan,“ tuturnya.

Nanik mengaku sangat bersyukur dengan adanya kelas EUB. Banyak ilmu yang  ia dapatkan. Setelah menekuni belajar kerajinan tangan dan menjalankan usahanya, kini Nanik turut menjadi tutor atau pengajar kelas kerajinan tangan baik di EUB maupun kelas panggilan.

“Saya mengajar sekalian jualan hasil karya saya. Untuk harga bros sendiri, saya tawarkan mengikut bentuk. Standar harga mulai dari RM5.00-RM15.00, untuk jenis bros paket dagu dan bahu kanan-kiri, saya kasih harga mulai dari RM8.00-RM10.00,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Nanik menuturkan bahwa hasil kerajinan tangannya juga disukai oleh warga Negara Korea. Mereka membeli setelah tahu dari majikan nanik tentang hasil karyanya. Bahkan, nanik juga pernah mengajar kelas kerajinan tangan untuk orang korea yang tinggal di Malaysia.

“Habis lebaran saya juga mendapatkan tawaran untuk mengajar orang dari Maldives. Biasanya kalau ada kelas panggilan untuk mengajar, saya kasih harga RM25,00-RM30.00 per 40 menit,” tambahnya.

Ke depan, Nanik masih memiliki impian untuk berbagi keahliannya dalam  membuat bros kepada warga Negara Indonesia yang berada di Shelter KBRI Kuala Lumpur.

Hal positif mengenai manfaat ikut kelas EUB juga dituturkan oleh Erin Fumico. Ia mulai mengikuti kelas EUB pada tahun 2015 dan mengambil kursus Bahasa Inggris dan Komputer. Ia merasa sangat beruntung pernah mengikuti kelas EUB karena pekerjaan yang saat ini dilakoninya membutuhkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari di EUB, misalnya Microsoft Word, Ms. Excel dan lainnya.

“Saya merasa terbantu belajar komputer di EUB, apalagi saya juga ikut kuliah di Universitas Terbuka. setidaknya saya harus tahu basic ilmu computer lebih dulu untuk bisa mengakses sistem belajar UT yang sistem belajarnya secara online,” ungkap Arin yang kini bekerja sebagai technical Support di PT. Sato Label Solution di Jakarta.

Bagi pekerja migran yang ingin bergabung mengikuti kursus gratis bersama EUB, bisa dapatkan info lebih lanjut di fanpage : Edukasi Untuk Bangsa. Adapun syarat pendaftarannya yaitu salinan paspor dan salinan permit kerja.

Satu komentar untuk “Edukasi Untuk Bangsa Tawarkan Program Baru, Kelas Bahasa Jepang

  1. Terimakasih untuk EUB dan terimakasih untuk semua kawan2 yg sdh mengikuti pembeljaran EUB dri yg blum tahu apa2 sampai skrng sdh bnyak mengeluarkan karya. Meski kita d sni sebgai buruh migran, tp jangan lah lelah untuk menambah ilmu dan mengasah kemampuan lg, Untuk masa depan yang lebih cemerlang .??????????

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.