PONOROGO | Hujan yang mengguyur wilayah Ponorogo sejak sore tidak menyurutkan semangat anggota Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) Desa Pondok, Babadan, Ponorogo untuk hadir dalam pertemuan rutin di Balai desa Pondok Jumat (24/1/2019). Selain anggota dan pengurus KOPI, hadir juga Kepala Desa Pondok, Suharto yang aktif dalam berbagai kegiatan KOPI. Agenda pertemuan kali ini untuk mengulas kembali dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan KOPI selama tahun 2018.
Berbagai pelatihan telah diikuti oleh KOPI diantaranya pelatihan memgenal hak-hak pekerja migran, pelatihan teknik wawancara dan menulis kronologis kasus, jurnalistik, pengorganisasian, paralegal, upgrading paralegal dan bedah kasus. Dengan mengikuti berbagai pelatihan, anggota KOPI dapat meningkatkan kapasitas baik keorganisasian maupun dalam penanganan kasus pekerja migran.
Dukungan dari pemerintah Desa Pondok sangat menentukan kesuksesan program-program KOPI di desa ini. Suharto (56), Kepala Desa Pondo,k memberikan apresiasi terhadap komunitas pekerja migran yang terbentuk di desanya. Ia merasa dengan keberadaan KOPI sangat bermanfaat dalam menangani masalah-masalah pekerja migran yang ada di desanya. Apalagi sebagian besar warga Desa Pondok bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).
“Saya berterimakasih dan bersyukur dengan berdirinya KOPI di desa ini, karena banyak warga kami yang bekerja ke luar negeri dan tentu saja ada di antara mereka yang bermasalah. Dengan adanya KOPI di desa ini sangat membantu kami (pemerintah desa_ dalam menangani kasus-kasus PMI. Meski ada beberapa kasus akta kelahiran anak PMI yang belum selesai namun saya yakin dapat dicarikan jalan keluar. Pemerintah desa bersama dengan KOPI saling bahu membahu dalam menyelesaikan masalah ini, “tutur Suharto di sela-sela acara.
Selain evaluasi program dan kegiatan, pertemuan KOPI Pondok juga diisi dengan menyusun rencana kerja di tahun 2019. Diantaranya sosialisasi KOPI kepada masyarakat dan rencana pelatihan ternak ayam Joper petelur dan menjahit. Pihak pemerintah desa pun sudah siap untuk menggelontorkan anggaran untuk kegiatan KOPI di tahun 2019 namun menunggu pengajuan anggaran dari KOPI sebagaimana disampaikan Suharto, Kepala Desa Pondok.
“Kami dari pemerintah desa sudah menyiapkan anggaran untuk KOPI, namun jumlahnya berapa kami masih menunggu pengajuan dari KOPI, “imbuh Suharto.
Menanggapi hal tersebut, Rudi Herijanto, Pengurus KOPI Pondok, berharap agar KOPI segera menyusun rencana kerja nyata beserta dengan rincian anggarannya agar pemerintah desa segera dapat mengalokasikan anggaran untuk KOPI.
“Kami sangat berterimakasih kepada pihak pemerintah desa yang mendukung kami bahkan dalam hal anggaran kegiatan. Saya harap teman-teman KOPI segera menyambut apa yang disampaikan Pak Kades dengan segera menyusun rencana kerja yang eksplisit. Tidak usah muluk-muluk namun tepat sasaran, “ungkap Rudi.
Solidaritas, kekompakan dan kerja tim yang baik menjadi kunci kesuksesan bagi program KOPI Pondok yang telah di rencananakan. Sementara itu, Sisworo Anwar pengurus KOPI Pondok menyampaikan tentang legalitas KOPI yang sampai saat ini belum ada. Draf peraturan desa yang sudah ada belum juga di undangkan karena perlu ulasan kembali agar lebih sempurna.