Beternak Kambing Etawa, Pilihan Usaha Bagi Buruh Migran

Author

Kambing Etawa ( Foto Dokumentasi Toto Sugiharto)
Kambing Etawa ( Foto Dokumentasi Toto Sugiharto)

Toto Sugiharto adalah peternak kambing Etawa yang terbilang sukses menjalankan usaha ternaknya. Ia akan menceritakan pengalamannya dalam memilih bibit kambing etawa di tulisan ini. Di luar kesibukannya sebagai pekerja konstruksi, Toto mencoba untuk berinvestasi usaha lewat beternak Kambing Etawa. Beternak kambing Peranakan Etawa memang sudah lama dilakoni oleh petani atau masyarakat di sekitar tempat tinggal Toto di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.

Beternak kambing etawa bisa sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi baik daging, susu, kulit, dan kotoran kambingnya relatif mudah. Meski beternak secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan tentu akan sangat mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih.

Beternak kambing Etawa juga bisa menjadi salah satu alternatif usaha sendiri yang memiliki prospek bagus. Untuk memulai usaha ternak kambing jenis ini, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan seperti :
1. Bibit atau calon indukan dan calon pejantan
2. Makanan ternak Hijau Makanan Ternak (HMT)
3. Manajemen dan sistem perkandangan

Lebih lanjut di tulisan ini kita akan bahas poin pertama dalam hal bibit kambing. Toto sempat mewawancarai peternak dan tenaga penyuluh kambing di lingkungannya, secara umum orang-orang yang diwawancarainya mengungkapkan jika pemilihan bibit harus disesuai dengan tujuan untuk memulai usaha ternak kambing jenis ini. Toto sudah sejak tahun 2011 memulai beternak kambing Etawa, ia memulai usaha dengan panduan beberapa peternak di lingkungannya dan memilih bibit sesuai yang dituturkan oleh para peternak pendahulunya.

Pada dasarnya beternak kambing peranakan Etawa ini nantinya dengan tujuan untuk produksi susu perah. Secara umum ciri bibit yang baik untuk produksi susu kambing adalah berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih mengkilat, dan memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Secara khusus beberapa ciri-cirinya sebagai berikut :
Calon Indukan
– Kepala jenong, telinga lemas dengan panjang 30 cm (warna bulu kepala hitam)
– Tubuh besar, perawakan gempal dan tinggi, dada dalam dan lebar
– Punggung dan pinggang memiliki tulang yang lurus
– Jinak dan tidak cerewet (tidak suka mengembik)
– Bentuk kaki panjang, lurus, tumit tinggi, jenis kukunya terbelah rapi
– Bentuk rahang kokoh, gigi lengkap, mampu merumput dengan baik
– Dilahirkan dari induk yang muda serta memiliki garis keturunan baik
– Ambing simetris, tidak menggantung, dan berputing 2 buah.
Calon Pejantan
– Bentuk kepala jenong dan memiliki dahi yang berjambul
– Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi
– Memiliki bulu jenggot dan kulit leher yang lemas
– Warna bulu kepala hitam legam dan memiliki tanduk yang rapi
– Telinga lemas terjurai ke bawah dan panjang
– Kaku lurus dan kuat, bulu kaki panjang
– Umur 1,5-3 tahun.

Secara garus besar usaha ternak kambing jenis Etawa ini harus selektif sekali dalam memilih bibit jantan maupun betina. Jika tidak hati-hati dalam memilih bibit yang baik kita akan merugi. Daya jual anakan kambing Etawa ini tinggi jika memiliki kriteria yang banyak disepakati oleh pasar. Beberapa pengalaman dan pengamatan Toto selama ini jika salah dalam memilih induk maka hanya mendapatkan besar badan kambing, tapi tidak menghasilkan keturunan yang baik, dan tidak memiliki daya jual tinggi. Bagi buruh migran yang sedang bingung menentukan usaha apa ketika kembali ke Indonesia, bisa berkonsultasi gratis dengan Toto Sugiharto disini.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.