Ira, BMI yang Nyambi Jualan Jamu

Author

Ira (kanan) & Lastri

Ira Risnawati, lahir di Surabaya tahun 1979. Dia menginjakkan kaki pertama kali di Hong Kong menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) tahun 2007 dan sampai sekarang ia belum pernah pulang ke Indonesia. Sudah berganti majikan sebanyak 4 kali.

Ira  cukup terkenal di kalangan BMI Hong Kong. Meskipun mungkin banyak yang tidak tahu namanya, tapi kalau mendengar lagu dangdut dengan tape recorder dan  ada penarinya, pasti orang akan tahu kalau dia adalah seorang penjual jamu  yang sering keliling kawasan Victoria Park setiap hari libur bersama seorang asistennya yang setia membawa dagangan yaitu jamu yang dikemas dalam botol.

Ira tidak jauh beda dengan BMI lainnya. Dia juga mempunyai majikan dan bekerja di sektor rumah tangga. Namun Ira menggunakan waktu liburnya untuk mencari penghasilan tambahan yakni dengan berjualan jamu. Jamu yang dia racik sendiri ini antara lain ada kunyit asem, beras kencur, kunci sirih, dan manjaan. Jamunya dijual perbotol HK$ 22, setara dengan RP 25.000.

Sabtu malam  Ira keluar dari rumah majikan dan pulang Minggu malamnya. Sabtu malam inilah Ira membuat ramuan jamu yang akan dijual hari Minggunya di sebuah rumah yang dia kontrak di kawasan Sam Sui Po dengan membayar HK$ 1500 perbulan. Ira tidak sendiri, dia telah memiliki karyawan sebanyak 5 orang yang kesemuanya adalah BMI juga yang bekerja di Hong Kong.

Ira memulai usaha ini pada Agustus 2007 atau setelah dia selesai membayar potongan agen 7 bulan. Setiap Minggunya, Ira berhasil menjual 250 botol jamu saat musim panas dan kalau musim dingin Ira mengurangi produksinya dan menjual sebanyak 180-an botol jamu.

Saat saya tanya kenapa memilih jamu dan bukan makanan lain? Ira menjawab kalau ibu dan nenek moyangnya dulunya adalah penjual jamu dan dia ingin meneruskan ilmu meracik jamu untuk dijual di kalangan BMI Hong Kong. Ternyata hasilnya tidak mengecewakan.

Ira mendapatkan pemasukan Rp 2,5 juta setiap Minggunya setelah dipotong untuk menggaji karyawannya 5 orang (masing-masing karyawan tidak sama, ada yang HK$ 150, 200 dan 300, tergantung pekerjaannya) dan keuntungan bersihnya RP 7.000.000 setiap bulan, itu belum termasuk gaji Ira  sendiri dari majikan sebesar  HK$ 3740 (setara Rp 4. 400.000).

Bahan baku untuk membuat jamu-jamu ini adalah kiriman dari suaminya langsung dari kampong halaman melalui pos yang biasanya dikirim dua minggu sekali. Dari hasil menjual jamu ini pulalah Ira berhasil mendaftarkan kedua orang tuanya untuk naik haji, membeli  rumah kembali setelah rumahnya ikut terendam lumpur Lapindo, membantu menyekolahkan adik-adiknya, membeli mobil untuk usaha travel yang dijalankan oleh suaminya dan membuka toko perabot rumah tangga yang  dijalankan oleh orang tuanya

Ira bercita-cita ingin membangun usaha kos-kosan dan juga jasa travel serta ingin menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi. “Aku pengen anakku jadi dokter.” Katanya dengan penuh semangat. Ira memiliki rencana untuk bekerja di Hong Kong 4 tahun lagi dan setelah itu pulang kampong untuk mewujudkan cita-citanya.

Buruh Migran sebenarnya dilarang berjualan saat diluar rumah majikan karena ini menyalahi aturan hukum di Hong Kong dan kalau sampai ketahuan Polisi pasti akan masuk penjara. Namun Ira punya tak-tik sendiri untuk mengelabuhi Polisi yang selalu keliling saat hari Minggu yakni dengan bernyanyi dan berjoget sekaligus untuk menarik pembeli tentunya.

Ira hanya satu diantara  puluhan BMI lain yang memanfaatkan hari liburnya untuk mencari tambahan penghasilan lain dengan berjualan. Bedanya, Ira telah berhasil menjadi “bos” dan memberi lapangan kerja buat temannya sesama BMI untuk mendapatkan tambahan pemasukan, seperti yang diungkapkan Lastri, salah satu asistennya.

Tetap semangat Ira. Semoga cita-cita muliamu mendapat kemudahan dari-Nya dan menginspirasi BMI lain.

Jamu Produksi Ira

Satu komentar untuk “Ira, BMI yang Nyambi Jualan Jamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.