Admini binti Madmungi (32), warga Desa Losari, Lohcondong, RT 05, RW 04, Rawalo, Banyumas adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi dan sudah 9 tahun tidak ada kontak dengan keluarga. Admini, mulai bekerja di Arab Saudi, sejak pertengahan Juni 2002.
“Dulu sempat bekerja dua tahun di Abu Dhabi. Pulang sebentar, kemudian pergi ke Arab Saudi. Sampai sekarang ia belum pulang. Hanya satu kali kirim surat saja.” Kata Madmungi (65), ayah Admini kepada Pegiat Paguyuban Peduli Buruh Migran SERUNI Banyumas.
Menurut keterangan Madmungi, Admini sempat bertunangan dengan seorang lelaki bernama Wahyudi Panjul sepulang dari Abu Dhabi. Setelah bertunangan, Admini mendaftar menjadi TKI kembali dengan negara tujuan Arab Saudi. Tidak lama setelah mendaftar, pada pertengahan Juni 2002 ia diberangkatkan ke Arab Saudi.
Sejak keberangkatannya ke Arab Saudi, keluarga terus menunggu berita kepulangan Admini untuk meneruskan status tunangannya dengan Wahyudi Panjul ke jenjang pernikahan. Alih-alih menunggu Admini pulang kampung, keluarga terpaksa membatalkan lamaran Wayudi Panjul karena terlalu lama menunggu kepulangan Admini. Keluarga juga merelakan Wahyudi Panjul menikah dengan perempuan lain.
“Sesampai disana ia langsung kirim surat. Yang isinya, dia bekerja pada seorang majikan yang rumahnya sangat besar dan anaknya banyak. Itu satu-satunya surat yang kami terima padi ahir bulan Desember 2002.” Lanjut Madmungi dengan rona wajah penuh kekecewaan.
Admini berangkat ke luar negeri, lewat sponsor atau calo asal Desa Losari bernama Muso Hendro yang sekarang sudah tinggal di Jakarta. Admini diberangkatkan Muso Admini melalui PT. Avida Aviaduta yang beralamat di Matraman, Jakarta Timur.
Menurut ayah Admini yang sehari-hari bekerja sebagai petani, keberangkatan anaknya ke luar negeri tidak ada masalah sedikitpun dengan keluarga maupun dengan Wahyudi Panjul, tunangannya.
Hingga saat ini PT. Avida Aviaduta sebagai perusahaan pelaku penempatan Admini sebagai TKI di Arab Saudi tidak memberi kepastian atas posisi dan peluang melakukan kontak dengan Admini. Seruni sebagai lembaga yang mendampingi penanganan kasus ini juga sedang mengupayakan pelbagai cara untuk memastikan melacak keberadaan dan kontak Admini. Seruni juga terus berkoordinasi dengan Suparman, Staff Penanganan Kasus di Pusat Sumber Daya Buruh Migran untuk memproses pengaduan ke BNP2TKI.
2 komentar untuk “Admini, TKI Banyumas 9 Tahun Putus Kontak dengan Keluarga”