Berita

Mahnetik Latih Menulis

Author

Pelatihan Menulis untuk Pegiat Mahnetik di Jogjakarta
Pelatihan Menulis untuk Pegiat Mahnetik di Jogjakarta

Yayasan TIFA Jakarta bersama pengelola Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik adakan pelatihan menulis selama tiga hari di Hotel Jayakarta, Jogjakarta. Kegiatan ini berlangsung sejak Jumat (9/10/2009) hingga Minggu (11/10/2009). Hadir sebagai pembicara Andreas Harsono, pegiat Yayasan Pantau Jakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh enam lembaga mitra, yaitu Lakpesdam NU Cilacap, I-Work, PPSW, Dian Mutiara Malang, Panca Karsa Mataram, dan Seruni Banyumas. Tujuan pelatihan adalah agar pegiat PTK Mahnetik mampu menulis cerita-cerita yang mengalir dari komunitas. Selanjutnya, cerita-cerita itu dapat diolah menjadi pelajaran berharga.

Koordinator Program Mahnetik TIFA, Sri Aryani, mengatakan sudah saatnya komunitas mendokumentasikan pengalamannya sendiri. Hal ini akan mendorong pembelajaran yang pada hal-hal yang lebih luas.

“Dokumentasi bisa membantu proses pendidikan dan kampanye buruh migran. Pengelola dapat menemukan pengalaman-pengalaman berharga dalam pelaksanaan program,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ari berharap peserta dapat melakukan transformasi pengetahuan yang masih berserak di masyarakat menjadi pengetahuan yang mampu menjadi alat pemberdayaan.

“Ini tidak gampang, tapi TIFA akan melayani pendampingan jarak jauh hingga program usai tahun 2010,” lanjutnya.

Selama pelatihan peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktek lapangan. (Sabik, PTK Mahnetik Cilacap)

Satu komentar untuk “Mahnetik Latih Menulis

  1. Menakar Kepedulian Pemerintah Terhadap Pekerja Rumah Tangga di Luar Negeri. Masih dalam sebuah pertanyaan penting bahwa apakah pemerintah Republik indoensia memiliki kepedulian terhadap Pekerja rumah tangga di Luar negeri ? sementara dalam negeri saja yang jumlahnya sangat besar belum mendapat perhatian yang serius seperti 1). Perlindungan/payung hukum, 2). terinventarisir secara efektif pada data base nasional – BPS pun tidak sehingga data tentang Pekerja Rumah Tangga hanya dimiliki oleh ILO dan LSM Buruh, Data Base dan Perlindungan/payung hukum untuk Pekerja rumah Tangga Luar negeri dan dalam negeri adalah dua indikator penting ketika kita menakar kepedulian negara, ketika kita memulai melakukan sebuah advokacy terhadap mereka, dan ini sekaligus menjadi dua hal mendasar bagi kita semua untuk mendiskusikannya secara comprehensif.
    Mari Berdiskusi……

    Yakobus Beribe
    Kalimantan Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.