Berita

SBMI Banyuwangi dan Jenggirat Tangi Kawal Pemulangan Suprihatin dari Malaysia

Author

Ilustrasi Migrasi TKI
Ilustrasi Migrasi TKI

SBMI Banyuwangi bersama dengan Komunitas Paguyuban Arek Banyuwangi (PAB) Jenggirat Tangi akan memonitor instansi-instansi yang terlibat dalam proses pemulangan Suprihatin Hadi Purnomo (36). Suprihatin adalah buruh migran asal Banyuwangi yang menderita pembengkakan kelenjar getah bening di Malaysia.SBMI Banyuwangi dan Jenggirat Tangi berharap Suprihatin bisa segera dipulangkan agar segera mendapatkan pengobatan lanjutan di Banyuwangi.

Wawan Kusawanto, Ketua SBMI Banyuwangi, mengatakan bahwa semua instansi sudah bekerja sesuai dengan kewenangan dan tugasnya Selasa (26/07/2016). Menurut Wawan, KBRI Kuala lumpur sudah memfasilitasi penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan keringanan pembayaran compound (denda) dan teman-teman komunitas Jenggirat Tangi bekerja maksimal mendampingi Supri.

“SBMI mendampingi keluarga untuk pengurusan dokumen dan penguatan mental keluarga. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi sudah berkomunikasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan untuk menerima rujukan pengobatan lanjutan,” tutur Wawan Kusawanto.

Wawan juga menambahkan bahwa SBMI Banyuwangi mengapresiasi kinerja bersama dari semua pihak. Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT P3TKI) Jawa Timur. Informasi yang diperoleh SBMI Banyuwangi, saat ini tinggal menunggu kepastian pemulangan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Sementara itu menurut Koim, salah satu koordinator PAB Jenggirat Tangi di Banyuwangi, terkait perkembangan proses pemulangan Suprihatin, saat ini semua surat-surat persyaratan dari pihak KBRI serta surat keterangan dari rumah sakit maupun klinik di Malaysia sudah siap. Rencananya hari Kamis nanti (28/7), perwakilan dari anggota PAB Jenggirat Tangi Malaysia bersama pegawai KBRI Kuala Lumpur akan mengurus pembayaran compound di Kantor Imigrasi Malysia di Putrajaya.

“Mudah-mudahan proses pemulangan berjalan lancar dan setelah dipulangkan nanti, pemerintah Banyuwangi dapat membantu Supri sepenuhnya dalam pengobatan lanjutan di Rumah Sakit dengan tanpa biaya,” kata Koim.

Suprihatin adalah Tenaga Kerja Indonesia asal Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Ia bekerja di Malaysia sejak tahun 2012 pada sektor kontruksi. Saat ini, ia mengalami sakit pembekakan pada kelenjar getah bening. Statusnya sebagai TKI undocument menyebabakan ia tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit di Malaysia, sehingga kondisinya memprihatinkan akibat sakitnya semakin parah. Kondisi ini mengundang aksi solidaritas dari teman- teman TKI di Malaysia. Selama menunggu proses pemulangan, Suprihatin didampingi oleh Komunitas Paguyuban Arek Banyuwangi (PAB) Jenggirat Tangi Malaysia.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.