Lain lubuk lain belalang, lain negara pasti lain pula kebiasaan orang-orangnya. Kira-kira begitu maksud peribahasa tersebut untuk menggambarkan keragaman antar daerah. Tentunya sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI) atau lebih sering disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus tahu persis kondisi lingkungan kerja di negara Tujuan. Kekurangtahuan BMI tentang budaya dan kondisi kerja negara tujuan bisa jadi menghantarkan BMI ke permasalahan pelik. Tentu saja kekurangtahuan BMI ini menghambat proses kerja dan kenyamanan bekerja.
Salah satu negara favorit pilihan BMI adalah Korea Selatan (Korsel). Meskipun Korea Selatan termasuk dalam kawasan Asia, namun banyak perbedaan budaya. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan orang korea Selatan di lingkungan kerja.
Hal pertama yang harus diketahui oleh BMI adalah ciri khas orang Korsel, mereka pekerja keras, disiplin, sigap, dan berusaha menujukkan integritas kinerjanya. Karenanya orang Korsel tak segan-segan berlaku keras dan kasar tehadap BMI demi kedisplinan kerja. Tak jarang pula banyak BMI yang sering dimarahi dengan kata-kata kasar, bahkan dengan memegang dan mendorong kepala BMI, hal ini sangat biasa terjadi disana. Namun setelah marah, orang Korsel tidak akan menyimpan dendam, persoalan cukup berhenti ketika usai marah. Umumnya mereka kembali baik dan pekerjaan pun kembali berlanjut.
Kedua, terkait dengan hubungan antara atasan (bos) dengan bawahan, kesopanan wajib dijaga. Orang Korsel jarang sekali melanggar aturan yang dibuat oleh bos, mereka selalu menaatinya, bekerja sigap, cepat dan menunjukkan kerja yang baik. Meskipun terdengar agak tidak demokratis, jika BMI memilih aman ada baiknya menaati aturan yang dibuat selama masih wajar. Hal penting lainnya di lingkungan kerja adalah mengakui kesalahan dengan sportif lalu meminta maaf langsung ketika melakukan kesalahan tanpa dibumbui dengan banyak alasan. Orang Korsel tidak menyukai orang yang tidak sportif dan banyak alasan.
Ketiga, seperti negara Timur kebanyakan, Korsel juga masih menjaga etika kesopanan dan budayanya. Saling menghormati antara atasan dan bawahan, dan saling membantu anatar senior dan junior itu wajib hukumnya. Bentuk rasa penghormatan orang Korsel salah satunya adalah dengan memberi salam dan membungkukkan badan 45 derajat ketika bertemu. Selain salam ketika bertemu, orang Korsel juga sangat gemar mengucapkan salam sesuai situasi dan kondisi seperti; selamat datang, selamat tinggal, selamat bekerja, dan lainnya.
Soal etika, kebiasaan orang di Korsel adalah menerima sesuatu dengan kedua tangan begitu pula ketika memberikan sesuatu ke orang harus menggunakan kedua tangan. Jangan lupa, setelah menerima sesuatu ucapkan terimakasih. Begitu juga ketika sehabis menerima bantuan dari seseorang segera ucapkan terimakasih.
Fakta lainnya tentang kebiasaan orang Korsel adalah soal minuman keras atau minuman beralkohol. Orang Korsel baik laki-laki dan perempuam sangat terbiasa menegak minuman beralkohol dalam acara tertentu. Minum minuman jenis ini juga masuk dalam tradisi menyambut orang baru, ritual ini dianggap sebagai penghormatan dan simbol pertemanan. Sedangkan bagi BMI yang mayoritas beragama Islam dan tidak minum alkohol, baiknya ikut minum sedikit saja untuk formalitas menghargai mereka.
Masih terkait dengan orang Korsel dan minuman beralkohol. Orang Korsel biasa pergi minum ke cafe atau bar bersama teman untuk melepas stress. Bagi orang Korsel, seseorang yang diajak minum hingga mabuk sudah dianggap sebagai teman. Sehingga rahasia diantara mereka akan aman karena ada rasa saling percaya antar teman.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh BMI laki-laki adalah tempat merokok. Tidak sopan merokok di depan orang tua, atau di tempat umum. Pilihlah tempat yang tidak termasuk kategori tersebut dan tempat lainnya yang ada larangan merokok. (F:)
tapi itu yang membuat mereka maju sekarang!!!! ritme kerja keras yg sangat jarang ditemui di Indonesia (saya pikir di Indonesia, karena banyak sumber daya alam, jadi memanjakan org indonesia),..
saya malah ingin sekali ke Korea, pengen lihat bagaimana kebudayaan mereka.. dan yang baik perlu kita contoh…
oya, saya dapet info dr KTO Indonesia kalau sekarang ini Korea lagi Spring ya?? *keluar jalur..hehe
Dengan sifat warganya yang disiplin, pekerja keras, dan tekun gak salah klo ternyata Korea Selatan berhasil jadi salah satu negara maju dalam waktu tergolong cepat!! Sepertinya orang Indonesia dan pemerintah Indonesia harus belajar banyak dari Korea..
pengen ke korea sih,…kerja disana dan mengetahui kebudayaan mereka.
tapi takut kalo dianiaya.
hehe
Jadi pnend k’Korsel nhi …
LiAad budaya d’Saana..
Tpi nnti ajj ahk tnggu aku Uda sukses…
#Daebak Korsel
saya kurang setuju nih dengan saran sebaiknya ikut minum walau cuma sedikit. karena sbg muslim kami juga punya aturan untuk tidak minum minuman ber alkohol. apa tidak lebih baik dikatakan saja kalau memang tidak bisa minum minuman ber alkohol? ini menyangkut keyakinan seseorang apakah mungkin mereka akan memaksa? terima kasih
Ngga perlu minum. Nerima doang trus ditaro lagi gelasnya
alhamdulillah ada yang sepemikiran :))
tidak,orang korea tidak pernah memaksa kita untuk minum alkohol,mereka juga sangat menghargai agama dan keyakinan orang lain.selama saya 8 tahun tinggal dikorea dan sampai saat ini saya tidak pernah tuh di paksa untuk minum alkohol
Bagi yang mau bekerja ke Korea Selatan Anda bisa menghubungi KURSUS BAHASA KOREA MYNARA JAKARTA untuk peltihan ujian Bahasa Korea EPS_TOPIK,Disamping itu MYNARA JAKARTA juga membimbing calon TKI korea agar bisa berangkat lewat jalur yang resmi pemerintan/bnp2tki agar terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan calon TKI.
KURSUS BAHASA KOREA MYNARA JAKARTA
Jl.Raya Hankam 68a,Jatiwarna,Pondok Melati,Pondok Gede,Bekasi,Jawa Barat
Telp.02192559779/085694967575
Gak semua benar, saya bekerja di salah satu perusahaan korea, mereka tidak pernah bilang terima kasih, dalam urusan party dan acara tertentu mereka hanya mengajak orang2 atau staf yang mereka favoritkan saja….dll..dll