News

(Bahasa Indonesia) Pemerintah Harus Usut Kematian Tiga TKI Asal NTB

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Bendera Malaysia

Mataram,- Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) berniat mengusut kematian tiga orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lombok Timur, di Malaysia akhir Maret lalu. Kematian tiga orang TKI itu masih menyisakan tanda tanya. Melalui surat yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, tidak menjelaskan secara rinci sebab kematian TKI NTB itu.

Anggota Komisi IV DPRD NTB Suryadi Jaya Purnama menyebutkan, pemerintah harus tegas mengusut kasus ini agar tidak terulang kembali. Kasus kali ini pun dikatakan tak wajar dan menjadi perhatian bersama karena beberapa organ tubuh korban hilang.

”Dalam sidang paripurna DPRD NTB terdekat, anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera ini, berjanji akan mengungkapkan soal itu dihadapan kepala daerah,” ungkapnya, Kamis (19/4).

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB akan mengirim surat kepada KBRI untuk meminta penjelasalan tentang sebab kematian ketiga pekerja asal NTB itu.

”Kami temukan yang berbeda dengan sebelumnya, seperti surat KBRI yang menyebutkan, bahwa dia tang mungkin melakukan pengecekan sebab kematian karena kondisi yang tak memungkinkan,” kata Kepala Disnakertrans NTB, Mokhlis, Rabu (18/4), dikantornya.

Dijelaskannya, ketiga pekerja ini berangkat secara illegal ke Malaysia, setelah diketahui memiliki paspor wisatawan umum, bukan paspor bekerja. Ketiga pekerja itu pula ditemukan meninggal sehabis memancing disalah satu lokasi pemancingan.

Mereka yang telah diurus kepulangannya, antara lain, Mad Noor warga Dusun Gubuk Timuk, Desa Pengadangan, Pringgesela, serta Herman dan Abdul Kadir Jaelani, warga Pancor Kopang, Pringgasela Selatan. Ketiganya dinyatakan meninggal oleh salah satu rumah sakit di Malaysia Barat akibat tembakan berganda pada tanggal 24 Maret 2012 dan tiba di Bandara Internasional Lombok, Kamis 5 April lalu, untuk selanjuutnya dimakamkan di kampung masing-masing.

Dalam laporan yang sama, Ketiga jenazah ditemukan meninggal di Kampung Tampin Kanan Linggi Port Dickson Negeri Sembilan, Malaysia. Secara terpisah, sumber RRI menyebutkan, Herman dan Abdul Kadir bekerja sebagai buruh di perusahaan kontraktor, sedang Mad Noor bekerja di perkebunan. Ketiganya memiliki surat-surat bekerja di tempat itu.

Kondisi jenazah pun diketahui dalam kondisi memiliki jahitan di sekitar dada dan perut. Hingga, dapat dipastikan ketiga jenazah ini telah kehilangan sejumlah organ tubuh, seperti mata. (Agus S/ADR/WDA/rasidibragi)

Satu komentar untuk “(Bahasa Indonesia) Pemerintah Harus Usut Kematian Tiga TKI Asal NTB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.