Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Minggu (01/04/2012) tepat pukul 16:08 WIB, Suparman (34), Pegiat penanganan kasus Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) telah dihubungi Munjinah, Istri Johra. Kepada Suparman, Munjinah menyampaikan sudah dilakukan beberapa tindakan untuk mengobati Johra yang menderita lumpuh akibat stroke. Mulai dari dokter, para normal dan terapi saraf, hasilnya menunjukan Johra harus segera ditindaklanjuti ke Rumah Sakit, dengan alasan ada beberapa sumber perendaran darah yang bermasalah atau tersumbat.

Johra, mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Arab Saudi yang berasal dari Kampung Begor Pasar, Kecamatan Pontang, Provinsi Banten harus secepatnya dirujuk ke Rumah Sakit.

Suparman kemudian menindaklanjuti hasil pembicaraan dengan Mujinah untuk disampaikan pada Koordinator Crisis Center (Migrant Institute Dompet Duafa), Nursalim (31). Nursalim menyampaikan akan segera menindaklanjuti dan menyampaikan informasi ini ke Ajat Sudrajat (28), Koordinator Crisis Center Dompet Duafa yang ada di Banten .

Agar segera diminta mendatangi lagi kediaman Johra, agar segera menindaklanjuti penanganan medis di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramajati, Jakarta Timur. Mengingat kondisi Johra yang sangat memprihatinkan, kawan-kawan yang ada di Jakarta akan mengupayakan agar Pemerintah diwakili BNP2TKI membantu pembiyaan perawatan Johra di Rumah Sakit.
Saat ditemui Ajat Sudrajat, badan Johra terlihat kaku, Ia tidak bisa bergerak dan berbicara. Keluarga berharap banyak pihak yang mendoakan agar proses penanganan medis di RS Polri berjalan mudah dan Johra bisa sembuh seperti semula.