(Bahasa Indonesia) Setelah Cuci Darah, Lia Ceritakan Kronologi

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Kondisi Lia Binti Sanali saat ditemui staff PSDBM
Kondisi Lia Binti Sanali saat ditemui staff PSDBM

Tepat pukul 11.30 WIB, Suparman, staff penanganan kasus Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSDBM) di Jakarta  menjenguk Lia binti Sanali (22/01/12). Lia merupakan Tenaga Kerja Indonesia asal Tegal Jawa Tengah yang dirawat di Rumah Sakit Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur karena menderita gagal ginjal. Kondisi TKI yang baru dipulangkan dari Arab Saudi pada pertengahan Januari 2012 tersebut sangat memprihatinkan. Saat bertemu dan menggali informasi langsung dari Lia, Suparman juga memperoleh keterangan dari Sugiono, saudara ipar TKI.

“Kami sangat Khawatir dengan keadaan kakak ipar saya, karena ia membutuhkan operasi, sedangkan biaya di rumah sakit ini pun, kami tidak tahu siapa yang akan menanggungnya,”tutur Sugiono (31).

Menurut penjelasan Lia, pada awalnya ia berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi secara legal. Lia hanya satu tahun dua bulan bekerja di rumah majikan yang pertama, kontrak kerjanya tidak selesai. Lia tidak suka dengan perilaku majikan. Majikan melanggar perjanjian yang sudah disepakati, dalam isi perjanjian itu seharusnya majikan tidak melarang Lia memegang telepon seluler (Ponsel/HP). Karena Lia dilarang memegang HP, Ia memilih kabur dari majikan yang pertama. Lia kabur ke tempat temannya, orang Purwakarta yang juga sama-sama berstatus kaburan di Jeddah.

Awalnya mereka bekerja biasa-biasa saja sama sekali tidak ada permasalahan, sampai Lia bekerja tiga tahun lebih secara illegal, entah kenapa nasib Lia sangat tidak beruntung, Lia mengalami penderitaan sakit selama di Jeddah, selama dua bulan ini kondisi fisiknya sangat menurun, ternyata penyakitnya sudah sangat kronis, Lia harus dua hari sekali harus berobat cek up darah selama dua bulan ini. Sehingga Lia sangat banyak mengeluarkan uang, Lia kabur dengan temannya orang Purwakarta, kemudian Lia mencari kontrakan, setelah kondisinya semakin parah kemudian ada salah satu orang yang peduli terhadap dirinya namanya Jamil. Kemudian Jamil meloby pihak KJRI supaya memberikan pertolongan terhadap Lia, akan tetapi KJRI kurang koperatif dengan kondisi Lia, akan tetapi teman-teman di Saudi Arabia terus berupaya bagaimana caranya Lia segera diselamatkan kondisi fisiknya.

Pada saat yang bersamaan, Suparman menyampaikan kepada keluarga untuk bersama-sama mengadukan kondisi Lia binti Sanali pada pemerintah melalui BNP2TKI yang ada di Jakarta pada hari Selasa 24 Januari 2012.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.