Perencanaan keuangan, sebuah kata yang sering kita dengar apalagi kalau kita sedang menghadapi marketer dari suatu bank yang ingin menawarkan produk mereka. Tapi pernahkah teman-teman merasa seberapa penting merencanakan keuangan pribadi dalam hidup kita? Setiap pertambahan umur pasti selalu diiringi dengan pertambahan kebutuhan. Sejak kita lepas dari orang tua dan hidup mandiri, kita dihadapkan dengan banyak kebutuhan mulai dari biaya menikah, berbulan madu, melahirkan anak, menyekolahkan anak, membeli rumah, membeli mobil, naik haji bagi yang muslim, jalan-jalan keliling dunia bagi yang menginginkan, dan segudang kebutuhan lainya.
Kenyataan yang akan kita alami sekarang ini adalah kebutuhan kita ikut naik, gaya hidup ikut naik, namun pada akhirnya tabungan statis atau bertambah sedikit, kredit masih juga belum terlunasi, dan ketika dihadapkan dengan kebutuhan besar biasanya kita langsung panik. Ini adalah realita yang sering kita hadapi.
Kunci pertama untuk menjadi kaya adalah mengendalikan pengeluaran (mengendalikan ya, bukan mengurangi). Sifat alami manusia adalah rakus, entah ngerasa atau tidak, jika melihat ada uang nganggur, seketika sifat konsumtif manusia muncul “matanya jadi ijo” kalau orang jawa bilang. Pengendalian disini bukan berarti mengurangi pengeluaran di semua lini kehidupan, tetapi menentukan mana yang penting dan mana yang tidak penting sesuai dengan tujuan keuangan. Kalau memang pengeluaran itu penting ya harus dikeluarkan, tidak dikurangi. Jadi ketika pendapatan naik, pengeluaran diusahakan tidak mengikuti secara linier kenaikan tersebut sehingga kita mendapatkan margin yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan keuangan di masa yang akan datang.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai menata kembali kondisi keuangan kita. Jika sudah tertata baik, mudah-mudahan konsisten seterusnya. Langsung saja, perencanaan keuangan pribadi melingkupi hal-hal berikut ini:
1. Analisa alur kas
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui arus kas kita biasanya selama jangka waktu satu bulan, apakah positif atau negatif. Jika negatif, harus diubah menjadi positif terlebih dahulu. Jika sudah positif, akan dipakai untuk memenuhi tujuan keuangan di masa mendatang.
2. Dana darurat
Dana darurat dipakai tentunya pada saat darurat misal tiba-tiba dipecat dari pekerjaan, usaha bangkrut, beasiswa distop tiba-tiba dll. Dana ini dipakai untuk mendukung kehidupan kita dan keluarga selama masa pencarian sumber pendapatan yang baru. Besarnya berapa, tunggu episode berikutnya.
3. Dana pendidikan
Dana pendidikan merupakan salah satu penyumbang pengeluaran terbesar di kehidupan kita. Tidak dipungkiri lagi pendidikan anak sangat mahal saat ini dan terus naik lebih tinggi dari inflasi (untuk kasus di Indonesia).
4. Dana pensiun
Seberapa besar kenyamanan yang kita inginkan pada saat pensiun nanti, sebesar itulah dana yang harus kita siapkan dari sekarang. Jangan sampai kita sengsara di hari tua, atau bekerja terus tanpa henti.
5. Perencanaan warisan
Selain warisan ilmu, warisan harta juga perlu dong untuk anak-cucu kita. Nah, seberapa besar yang ingin kita wariskan dan bagaimana tata caranya, bahasan ada disini nanti.
6. Pemilihan instrument investasi
Instrument investasi sangat banyak jumlahnya dari yang konservatif hingga yang agresif. Bagaimana cara melakukanya? silakan telusuri posting tulisan dan dokumen lainnya di group facebook BMI Hong Kong Sadar Investasi(BHSI) di link berikut http://is.gd/baza5I. Salam investasi.