Keluarga: Sumarti Pernah Dipekerjakan di Majikan “Nakal”

Author

Keluarga Almarhumah Sumartini, WNI Korban Mutilasi di Hong Kong
Keluarga Almarhumah Sumartini, WNI Korban Mutilasi di Hong Kong

Cilacap- Sumarti Ningsih, Warga Dusun Banaran, Desa Gandrungmangu Kec.Gandrungmangu, Cilacap yang menjadi korban pembunuhan Bankir asal Inggris, Rurik Jutting, saat kejadian dikabarkan menggunakan visa turis. Hal ini dibenarkan pihak keluarga, namun Kaliman, Ayah Sumiati menjelaskan bahwa pada 2011 almarhumah pernah bekerja di Hong Kong. Sayangnya saat itu Almarhumah ditempatkan oleh PT Arafah Bintang Perkasa dan agensi di Hong Kong pada majikan yang bermasalah.

“Baru sebulan bekerja, Majikan Marti mengatakan tidak bisa memberi gaji Marti, sehingga Ia dikembalikan ke agensi. Oleh agensi dipindah ke majikan kedua, katanya malah majikan yang kedua nakal (melakukan pelecehan seksual pada almarhumah). Setelah 6 bulan bekerja di majikan kedua, Marti kabur, setelah itu, Ia bekerja di restoran dan dikenakan wajib lapor sebulan sekali,” tutur Kaliman.

“Setelah selesai kontraknya selama 2 tahun, Marti pulang ke Cilacap dan berangkat lagi dua kali tapi katanya menggunakan visa turis. Tapi semuanya berdasar penuturan Marti, saya tidak tahu visa itu bentuknya seperti apa. Katanya pakai visa turis dan dia bekerja di restoran,” papar Kaliman.

Sutiknyo, Kabid Binapenta Dinsosnakertrans, Kabupaten Cilacap mengatakan, Sumarti diketahui pertama berangkat ke luar negeri tahun 2011 melalui Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Arafah Bintang Perkasa, namun data kepulangannya tidak terdeteksi. Pihak PPTKIS atau PJTKI pun tidak memberi dan memiliki informasi tentang kepulangan Sumarti.

“Selama kerja di Hong Kong Marti rutin mengirimkan uang setiap bulan sebesar 2-3 juta. Terakhir pada 22 Oktober 2014, ada uang masuk 180juta ditabungannya. Ibunya yang ngecek ke BNI. Mestinya dia bekerja karena mengirimkan uang,” lanjut Kaliman.

Kepada Lakpesdam NU Cilacap, pihak keluarga menyampaikan harapan besar, agar hukum ditegakkan. Ia juga berharap jenazah anaknya segera dipulangkan dan pemerintah mengupayakan hukuman mati pada pelaku.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.