TKI overstay yang berada di Mathor Qadim hari ini (3/12/2013) pukul 09.00 waktu Saudi mendatangi KJRI Jeddah. Kedatangan TKI overstay ke KJRI sebagai akibat ketidakpastian nasib kapan mereka akan diangkut ke tarhil Sumaisyi untuk selanjutnya di proses dalam daftar deportasi.
“Sudah lama TKIO berada di Mathor Qadim, tetapi belum ada tanda-tanda atau solusi dari pihak KJRI kapan TKIO ini dipindahkan ke Sumaisyi,”ujar Thobib, relawan Indonesia yang berada di Saudi.
Belum sampai di KJRI, TKI overstay dihadang dan diberhentikan oleh polisi setempat. Penghentian itu tepat dilakukan di pintu gerbang keluar Mathor Qadim tempat mereka tinggal. Hingga berita ini diturunkan TKI overstay masih tertahan di gerbang Mathor Qadim. Thobib mengungkapkan jika aksi TKIO untuk mendatangi KJRI tersebut sudah direncanakan malam sebelumnya. Para relawan yang berada di sana pun memberi pengarahan agar TKIO tidak membuat kericuhan saat melakukan aksi.
Bagaimana kondisi Mathor Qadim? Dilaporkan Thobib bahwa saat ini kondisi Mathor Qadim memprihatinkan. Mathor Qadim adalah penjara imigrasi lama yang sudah tidak difungsikan lagi. TKIO tinggal di luar bangunan Mathor Qadim dengan mendirikan tenda-tenda darurat.
“TKI overstay banyak yang sakit, terutama anak-anak kecil. Setiap hari ada saja yang terserang penyakit. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya lalat yang berpotensi menyebar virus dan penyakit,”kata Thobib.
Selain itu cuaca siang dan malam yang berbeda drastis juga membuat TKI overstay tidak menentu kondisi tubuhnya. Di Arab Saudi, siang hari terasa panas sekali sedangkan di malam hari dingin menggigil. Informasi dari Thobib Sabtu lalu (30/11) petugas KJRI di Mathor Qadim sempat mendata TKIO yang mempunyai pasport umroh atau haji.
Menurut berita yang beredar, hal tersebut dilakukan sebagai upaya KJRI untuk membantu mengurus exit permit TKIO. Bagi mereka yang masih memiliki pasport umroh atau haji akan dibantu pengurusan exit permit dan diperbolehkan untuk membeli tiket pulang mandiri dan tanpa melalui proses deportasi.