Bertambah lagi daftar kematian Tenaga Kerja Indonesia di Singapura akibat terjatuh dari apartemen. Seorang TKI diduga terjatuh dari tingkat 9 di Block 801 Woodlands Street 81. Kejadian terjadi pada pukul 6:20 waktu Singapura saat TKI tersebut membersihkan jendela rumah (28/4/12). Berita ini menjadi persoalan serius bagi lembaga sosial seperti Humanitarian Organitation for Migrantion Economics (Home) Singapura untuk menghentikan kegiatan membersihkan jendela.
TKI yang belum disebutkan namanya itu, tidak sendirian di rumah. Kedua anak majikannya merasa kaget di lokasi kejadian. TKI tersebut baru bekerja selama 4 atau 5 bulan. Namun majikannya saat diminta keterangan masih belum bisa bersuara. Polisi masih menyelediki kasus ini.
“Kalau bekerja sebaiknya jangan melamun. Pikiran yang kosong bisa mengganggu konsentrasi kerja apalagi Singapura apartemennya kan tinggi. Kalau bisa dengarkan musik untuk mengurangi ngantuk. Gunakan alat pembersih jendela yang panjang. Jangan sekali-kali naik kursi atau menyondorkan badan ke luar jendela. Ini berbahaya. Jatuh dari pohon jambu saja bisa patah kaki apalagi jika jatuh dari tingkat apartemen yang tinggi,” pesan dari Nunung Hartati TKI asal Cilacap yang bekerja di tingkat 15 apartement.
Jika proses penggalangan petisi larangan membersihkan jendela di ketinggian belum mendapat perhatian KBRI Singapura, maka apa lagi yang ditunggu?. Pihak KBRI harus bertindak cepat dalam menangani masalah, sebelum korban lain akankembali berjatuhan.
Selain KBRI, pelbagai pihak lain seperti Pemerintah Singapura, Majikan, agen dan PPTKIS di Indonesia harus menemukan kesepakatan perihal keamanan kerja. PPTKIS Indonesia juga harus mengajarkan persoalan keamanan kerja bagi TKI yang bertujuan menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri, khususnya Singapura.