Berita

Aksi Tutup Mulut dan Tidur di Depan KJRI Hong Kong

Author

Buruh Mingran Indonesia (BMI) Hong Kong kembali melakukan aksi demo di depan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Minggu 8 April 2012. Aksi kali ini dikoordinir oleh Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) Hong Kong sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah yang tetap beku terhadap tuntutan BMI. Ada yang berbeda dalam aksi ini, kali ini  para BMI melakukan demo dengan cara tidur dan menutup  mulut.

Puluhan BMI yang ikut dalam aksi ini menutup mulut mereka lalu tidur di depan KJRI Hong Kong.  Sudah puluhan kali para BMI mendatangi KJRI untuk menuntut berbagai kebijakan yang mereka ambil tersebut sangat merugikan BMI. Contoh nyatanya adalah BMI tidak diperbolehkan pindah agen, BMI juga tidak diijinkan menunggu visa di Macau/China, dan tidak diijinkan untuk mengurus kontrak mandiri dan berbagai kebijakan lain yang sangat merugikan BMI.

Belum lagi perlakuan staff KJRI yang sangat tidak bersahabat. Tidak mau melayani BMI yang datang bersendal jepit dan mengenakan kaos, padahal di Hong Kong sendiri peraturan seperti ini tidak ada. Di Hong Kong,  tidak ada staff yang melakukan diskriminasi dalam melayani warganya maupun warga dari Negara lain meskipun yang bersangkutan bersendal jepit maupun berkaos oblong. Kenapa justru perlakuan seperti ini datang dari pemerintah Indonesia yang ada di Hong Kong? Aneh.

BMI tidak akan lelah untuk terus berjuang menuntut atas ketidakadilan ini. Aksi akan terus dilakukan setiap Minggu di depan KJRI Hong Kong. Terus berjuang kawan.

BMI BERSATU BERJUANG PASTI AKAN MENANG

5 komentar untuk “Aksi Tutup Mulut dan Tidur di Depan KJRI Hong Kong

  1. Waw Salut kawan2 ATKI Hong Kong, aksi semacam itu telah berlangsung berapa lama mbak?
    -salam solidaritas-

  2. Salut untuk rekan-rekan TKI di Hongkong. Deplu hasil Kabinet Demokrat masih tidak peduli. Mana ada yang beres hasil kerja demokrat?

  3. jadi penasaran, sebenarnya orang Indonesia di Hongkong cuma BMI aja ya.. gak ada pekerja profesional atau pelajar kek. kenapa mereka juga g mau bantu-bantu teman2 kita sesama WNI ya..

  4. terus demo sampe mereka pusing kalau bisa perkuat barisan sebenarnya indonesia tidak perlu pjtki kan depnaker udah ada disetiap kabupaten terus mereka kerjanya apa kok enak dibayar gratis ngurus tki per daerah aja ngak becus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.