Indah (30), untuk kedua kalinya mendaftar menjadi calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Malaysia. Himpitan ekonomi membuat Indah nekat mendaftarkan dirinya, karena sejak kelahiran anak ketiganya dia ditinggalkan suami dan harus menghidupi 3 orang anaknya seorang diri.
Pada awalnya Indah mendaftar lewat Haji Yamin dari desa lain, oleh Haji Yamin dia dibuatkan paspor pelancong dengan biaya Rp 3.000.000,- tetapi karena terlalu lama menunggu, tetangga indah menyarankan untuk pergi lewat jasa salah satu tetangganya yang sudah berpengalaman menjadi TKI dan kini bekerja sebagai tekong. Atas saran tetangga, Indah lalu mencabut paspornya di Haji Yamin, dan menyerahkannya ke Zainal, tekong yang dimaksud tetangga Indah.
Seminggu kemudian seorang tekong lain datang ke rumah Zainal dan esoknya Indah di bawake Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk diterbangkan ke Jakarta. Tiga bulan di Jakarta, Indah dipekejakan di penampungan sebagai tukang cuci dan tukang masak bagi calon TKI lainnya. Untuk belanja sehari-hari Indah bekerja sebagai tukang urut di penampungan.
Selama 3 bulan kerja kerasnya di penampungan, Indah berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 300.000,- ditambah dengan pendapatannya menjual baju dan kerudung, Indah berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 900.000,-. Uang hasil kerja kerasnya tersebut dipakai untuk biaya perjalanan pulang ke Lombok. Kini Indah sudah tiba ke lombok dan terbelit hutang Rp 2.000.000,-