Minggu (29/01/12), beberapa Buruh Migran Indonesia yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (BMI ABK) bertemu dengan Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan di sebuah stasiun di Taipei. Seperti halnya kisah Tumijan (pada tulisan berjudul BMI ABK di Taiwan Keluhkan Pemerasan Agen), nasib Sahudin ( 26 ) tidak jauh berbeda. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Brebes yang bekerja sebagai ABK di Taiwan ini sempat mengalami kecelakaan saat bekerja (18/12/11).
Saat itu, Sahudin bekerja di bagian mesin holer, ia menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya (sesuai standardisasi pelaksanaan). Hingga tiba-tiba ke empat jarinya terkena sabetan mesin holer dan membuat ia tidak sadarkan diri. Atas peristiwa tersebut, Sahudin langsung dirawat di Rumah Sakit Kee Lung.
“Kami berusaha membantu Sahudin mendapatkan hak asuransinya di Indonesia. Setelah kami buat laporan pada Konsorsium Proteksi TKI untuk memeriksa berkas Sahudin, ternyata Ia tidak terdaftar. Sahudin tidak diasuransikan oleh agen, hal ini tragis, padahal agen setiap bulannya menagih utang Sahudin (potongan gaji), potret TKI seperti Sahudi yang tidak terdaftar asuransi, sebenarnya cukup banyak, dan ini menunjukkan Pemerintah masih melakukan pembiaran atas ketidakadilan semacam ini,” tutur Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan.
Kami berpesan kepada kawan-kawan yang akan bekerja ke Taiwan harus behati-hati dan waspada terhadap tawaran manis sponsor. Calon TKI hendaknya hati-hati dengan permintan menandatangani dokumen yang tidak paham isinya atau kertas kosong sewaktu di PPTKIS. Kawan-kawan yang sudah tiba di Taiwan jangan menyerah begitu saja dengan haknya yang tidak sesuai dengan kontrak kerja. TKI yang akan berangkat ke Taiwan terkadang sudah dibebani segudang masalah dari Indonesia. Hal ini masih diperparah dengan kondisi setelah mereka tiba di Taiwan, mereka harus berhadapan dengan agen dan majikan yang terkadang berbuat curang. Mari kita bangkit dari penindasan dan perampasan.
Perihal : Klarifikasi
Dear Ms. Atin Safitri
mengenai masalah Kecelakaan kerja yang dialami oleh Sahudin, pemberangkatan ABK tersebut bukan melalui PT. Karlwei Multi Global tetapi melalui PT. Cemerlang Sumberdaya Insani.
mohon diklarifikasi lebih lanjut untuk proses klaim asuransinya dari konsorsium proteksi TKI, karena ABK tersebut bukan diberangkatkan melalui PT. KARLWEI MULTI GLOBAL melainkan melalui PT. CEMERLANG SUMBERDAYA INSANI.
Best Regard
PT. KARLWEI MULTI GLOBAL
ok,,,trimakasih infonya kami akan mengecek lagi, dan akan membantu sahudin sebagi haknya, untuk mngeklaim asuransi, waktu wawancara dia omng dari PT .Karlwei Multi Global.
apakah antara ke dua PT ini ada kaitan tentang proses sahudin,,,?
Antara PT. Karlwei Multi Global dan PT. Cemerlang Sumerdaya Insani tidak ada kaitan management. Dalam proses pemberangkatan Sahudin diproses oleh PT. Cemerlang Sumberdaya Insani.
oh gitu ya,,,? ya saya cuman heran saja waktu wawancara kok dari PT. Kaelwei Multi Global, jadi ini ada kesalah pahaman, dan saya beruhasa cek data sahudin tidak terasuransikan. ok…saya akan klarifikasikan lbh lanjut lg,,,,,thank’s bngt infonya.
mohon informasi, berapa gaji [pokok] ABK nelayan indonesia di Taiwan. berapa jaminan asuransinya. banyak ABK indonesia yang bekerja di kapal taiwan tidak menerima hak-haknya sejuai surat perjanjian kerja. terimakasih.