Berita

BMI ABK di Taiwan, Keluhkan Pemerasan Agen

Author

Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan saat berbincang dan mendengar aduan BMI ABK di Taiwan
Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan saat berbincang dan mendengar aduan BMI ABK di Taiwan

Taiwan merupakan salah satu negara tujuan yang dipilih oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk memperbaiki nasibnya. Sama halnya dengan beberapa bidang pekerjaan lain seperti buruh pabrik dan pekerja rumah tangga, pelaut khususnya Anak Buah Kapal (ABK) juga menjadi jenis pekerjaan TKI di Taiwan.

Saat ini banyak permasalahan yang dihadapi ABK di Taiwan seperti, gaji ditahan agen, tidak ada hari libur, kerja tidak ada batas waktu, dan berbagai persoalan yang selama ini seperti tidak mendapatkan jalan keluar. Melihat posisi dan keberadaan ABK, kita akan melihat berbagai ketidakseimbangan antara aturan-aturan yang ada dengan penerapan di lapangan.

Minggu (29/01/12), beberapa ABK bertemu dengan Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan di sebuah stasiun di Taipei dan mereka mendiskusikan permasalahan yang sedang dihadapi. Tumijan (26), menceritakan soal perusahaan agen tenaga kerja yang pernah meminta uang jaminan padanya. Ketika masuk PT. Nuraini Indah Perkasa di Jakarta, Tumijan harus membayar biaya sebesar 7 juta rupiah.

Selain itu, ia masih harus membayar potongan setiap bulannya dengan perhitungan utang bank sebesar Nt.5500 atau sekitar Rp.1.644.500 selama 12 bulan. Setelah mendapat penawaran kerja di Taiwan, Tumijan dimintai uang jaminan oleh PT. Nuraini Indah Perkasa sebesar 15 juta rupiah, dengan alasan setelah 3 bulan di Taiwan ia tidak bermasalah, uang jaminan tersebut akan dikembalikan. mintai uang jaminan 15 juta, bagaimana saya bisa membayar?,

Tetapi karena saya sangat membutuhkan pekerjaan itu, terpaksa saya jual sepeda motor sehargal 5 juta dan kekurangan 10 jutanya, saya pinjamkan dari uang koperasi dengan bunga Rp.300.000 perbulan. Saat saya hanya diberi kwitasi dengan nominal 13 juta, PT tampak bertele-tele menjawabnya.” tutur Tumijan, saat berbincang dengan Atin Safitri.

8 komentar untuk “BMI ABK di Taiwan, Keluhkan Pemerasan Agen

  1. Waspadalah dan hati-hati terhadap seponsor dan PT di saat mendatangani surat-surat yang tidak paham isinya, apalagi dengan kertas kosong jangan sekali-kali menandtanganinya. Bisa menjerumukan ke perbudakan hutang,,!

  2. Mba Atin terima kasih informasinya. Di beberapa daerah banyak sekali sekolah pelayaran yang menawarkan pendidikan lalu akan segera berangkat menjadi awak kapal.. Iming-imingnya macam-macam. Menurut Mba Atin bagaimana dengan hal tersebut?

  3. ya sama-sama syafik, PPTKIS yang memberangkatkan TKI ke sektor pelayaran itu yang di cari minimnya dari pendidikan. itu menjadi makanan empuk oleh PT, sebab senang di tipu dan di iming-iming, setelah tiba di taiwan banyak permaslahan yang di hadapi oleh kawan-kawan nelayan terutama dari jeratan utang dan potongan gaji, kerja tanpa ada batas waktu, tidak ada hari libur dan dsb. Untuk itu kami berpesan bagi kawan-kawan yng mau berangkat harus hati-hati, dan berwaspada, jangan gegabah mngambil keputusan karena mendengarkan omngan manis dari sponsor atau orang PT. jangan sukur asal menandatangani surat apapun, dengan bentuk apapun, jika tidak paham isinya, dan baca dengan teliti di saat menandatangani surat-surat tesebut. semua harus dengan teliti dan hati-hati,,!

  4. mba atin boleh mnt no telp nya mba?sy sdh ada visa visitor(3 bln) dan ada minat mau kerja disana mba,bisakah mba atin bantu sy mslh kerjaannya?sblm nya trm ksh mba…

  5. Mbak atin masih d taiwan… G lama lgi saya mau kerja d sana sektor pelayaran kapal crew boat…kalok ada masalah tlg d bantu d sana

  6. Kalok boleh tanya gaji pokok untuk pekerja pabrik d taiwan brapa ya soalnya ada yg crita bisa sampai 8 juta capur lembur bnar gk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.