Berita

Lapor Aparat Hingga Dukun, Keberadaan Mustika Ningsih Belum Diketahui

Author

Supariyah, orangtua Mustika Ningsih yang telah putus kontak selama 2 tahun dengan anaknya yang menjadi TKI di Malaysia
Supariyah, orangtua Mustika Ningsih yang telah putus kontak selama 2 tahun dengan anaknya yang menjadi TKI di Malaysia

CILACAP- Bingung, Itulah yang dirasakan keluarga Mustika Ningsih, Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Jenang Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. BMI yang bekerja di Malaysia tersebut hilang kontak selama 2 tahun, hingga kini Nining (begitu nama panggilannya-red) belum diketahui nasibnya.

Saking putus asanya, keluarga bahkan sampai meminta bantuan paranormal (dukun-red) untuk mendeteksi keberadaan Nining.

“Saya sudah lapor ke aparat desa tapi belum juga ada informasi. Saya juga berkali-kali meminta bantuan ke paranormal (dukun-red), juga tetap belum ada kejelasan keberadaan anak saya,” tutur Supariyah, orangtua Nining.

Supariyah mengaku sudah berkali-kali mencoba menghubungi Nining yang kini tengah bekerja di Malaysia. Namun, nomor telepon seluler (ponsel/hp) yang dulu diberikan kepada keluarga sudah tidak aktif. Selain itu, keluarga juga sudah berusaha melacak lewat teman-teman Nining sedesa yang sama-sama berada di Malaysia.

Keluarga hilang kontak semenjak Nining berangkat ke Malaysia. Kebingungan mulai melanda saat buruh migran sekampung yang berangkat di waktu bersamaan sudah mulai mengirimkan uang ke keluarganya.

“Yang lain 4 bulan pertama sudah mulai kirim. Anak saya malah tidak ada kabar sama sekali,” ujarnya.

Yang membuat semakin trenyuh, Nining meninggalkan satu anak perempuan yang masih balita. Anak tersebut kerap menanyakan kemana ibunya. Mendapati pertanyaan seperti ini, tidak jarang Supariyah hanya bisa menahan diri agar terlihat tetap tegar dihadapan cucu kesayangan dari satu-satunya anak yang dia miliki.

“Biasanya kalau mau berangkat tidur cucu saya bertanya di mana ibunya, saya kadang bingung jawabnya,” tuturnya sambil menahan tangis.

Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Supariyah berjualan sayur keliling kampung. Sebab, suami Nining hanya bekerja sebagai pekerja serabutan. Terkadang ikut menjadi buruh bangunan mapun buruh tani. Tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga jiwa di keluarga Supariyah.

“Saya berharap agar ada pihak yang membantu kami menemukan anak saya. Kami sudah putus asa mencarinya. Kami hanya ingin tahu keberadaan Nining,” harap Supariyah.

2 komentar untuk “Lapor Aparat Hingga Dukun, Keberadaan Mustika Ningsih Belum Diketahui

  1. Nah, ini bukti kalau pemerintah juga ndak siap menampung data perpindahan penduduk.. Idealnya, kalau ada calo di desa ya calo itu berurusan dengan surat menyurat di desa.. Bagaimana fakta di lapangan, apakah memang desa juga tidak punya catatan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.