Kiprah

Tanpa Bekal Bahasa Inggris, Waryati Berkomunikasi dengan Majikan Berbahasa Isyarat

Author

Waryati (37) anggota Komunitas Buruh Migran Seruni, Banyumas, pernah bekerja di Singapura selama 2 tahun mulai 1997 hingga 1998. Bermodalkan kemauan dan tenaga, Waryati ke Singapura tidak membawa bekal yang cukup seperti bahasa Inggris . Di sana Waryati berkomunikasi dengan majikan dengan mengunakan bahasa isyarat. Seperti, ketika majikan menyuruhnya mengepel lantai, majikan akan mengeluarkan alat pel dan mencontohkan lalu Waryati mengikuti. Begitu juga dengan kerja-kerja yang lain.
Menurut Waryati, dia mengunakan bahasa isyarat selama setahun,  sebelum akhirnya dia bisa berbahasa Inggris setelah belajar mendengarkan, memperagakan pada akhirnya dia bisa walaupun tidak begitu lancar.
“saya bisa berbahasa Inggris dalam setahun walaupun tidak begitu lancar”, begitulah tutur waryati.
Pengalaman Waryati tersebut penting dicermati para calon buruh migran. Para calon buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin kerja keluar negeri, berbekallah bahasa yang cukup agar di negara tujuan tidak menemui kesulitan dalam berkomunikasi.
Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.