Buruknya Perlakuan pada Buruh Migran

Author

Pada 1999 aku pergi ke Taiwan sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) dengan kontrak tiga tahun. Tepat 23 Maret 2002, kontrakku usai dan pulang ke negara asalku, Indonesia. Perjalananku pulang ke Tanah Air sungguh memilukan. Aku menjadi korban pemerasan.

Awalnya perjalanan dari taiwan berjalan lancar, setelah sampainya di Bandara Soekarno Hatta (Terminal 3 yang dikenal sebagai jalur khusus untuk TKI) semuanya berubah. Pada awal masuk ke Terminal 3, pasporku diminta untuk memastikan keberadaanku selama di Taiwan. Pada waktu itu aku dikenakan biaya Rp 200.000,- untuk transport perjalanan travel sampai ke tempat tujuan, Cilacap.

Saat menunggu travel, saya menerima pengumuman pihak travel akan mengantar kami sampai tujuan tanpa di pungut biaya lagi. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, TKI diwajibkan melapor kepada pihak terminal 3.

Sayang pengumuman di atas hanya bualan semata. Di tengah perjalanan aku dimintai uang Rp 50.000,- . Di perhentian lain lagi, isi tasku digledah. Aku diancam agar tidak melapor ke pihak terminal 3. Berkas-berkas penting diambil dan uang dollarku ditukar dengan nilai tukar yang sangat murah. Setelah sampai di rumah, saya pun dimintai uang lagi sebesar Rp 200.000,-

Keadaan dalam travel sangat tidak menyenangkan dan kurang nyaman. Aku merasa tidak seharusnya seperti ini mendapat pelayanan buruk seperti ini. Aku yang sudah membayar mahal tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai. Aku merasa tertipa!

3 komentar untuk “Buruknya Perlakuan pada Buruh Migran

  1. Nih Pemerintah matnaya mohon dibuka , jangan mau duit rakyat aja, kayak gak tau malu, ada masalah dan siu tentang TKI di bandada ( penipuan pemerasan pelecehan ) ya langung ditindaki dong, kayak kura aja lambat !

  2. percummaaaaa…..mau komplain sampai matipun gak akan merubah keadaan…….legowo aja…mereka punya kuasa…..mereka punya undang2 ,mereka punya power…..mau apa lagi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.