Panduan

Panduan Menghadapi Pemerasan Terhadap Buruh Migran

Author

Ilustrasi BMI Korban Penipuan
Ilustrasi BMI Korban Penipuan

Banyaknya buruh migran yang masih dijadikan sasaran pemerasan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab mau tak mau harus kita lawan. Cara melawan paling sederhana dimulai dari diri kita sendiri. Memang tidak mudah menghadapi mereka, rasa takut dan gemetar pasti ada, apalagi jika kita berhadapan dengan mereka di waktu yang sempit, khususnya bagi para BMI yang akan terbang ke luar negeri.
Saya mencoba memberi beberapa panduan sederhana semoga saja bermanfaat untuk kawan-kawan migran yang hendak pulang atau berangkat :

Bergaya Sesantai Mungkin
Memang tidak mudah bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa, sedangkan kita tahu kalau di depan kita ada tikus berwujud manusia yang siap melahap. Berusahalah tetap santai dan atur nafas agar saat kita mengeluarkan suara tidak terdengar parau atau bergetar. Pandang dia dan jangan menunduk, karena dengan menunduk akan memperlihatkan kalau kita ketakutan.
Bersikap Tegas
Dengan bersikap tegas, orang yang akan memeras/memalak akan berfikir dua kali untuk meneruskan aksinya. Ambil contoh saat di bandara dimintai uang karena tidak punya KTKLN. Katakan kepada oknum tersebut, “Saya akan memberi Anda uang tapi dengan syarat, Anda harus mau saya foto saat saya menyerahkan uang. Beri saya kwitansi sebagai bukti dengan stempel lengkap.” Ini akan membuat dia berfikir ribuan kali untuk meneruskan aksinya.
Manfaatkan Gadget di Tangan
Hampir semua buruh migran pasti mempunya telepon genggam yang sudah canggih. Telepon genggam bisa digunakan untuk mengakses Facebook dan media sosial lainnya. Manfaatkan gadget Anda sebaik mungkin untuk merekam setiap kejadian yang menurut Anda layak untuk dilaporkan ke khalayak umum. Dengan menyuarakan kasus yang pernah merugikan kita dan itu berhubungan dengan banyak orang, kita sudah membantu mencengah terulangnya kembali kejadian serupa yang akan menimpa orang lain setelah kita.
Melapor Pihak Terkait
Ini agak susah karena kita sudah terlanjur apatis dan tidak percaya terhadap aparat keamanan di negeri ini. Banyak kasus didiamkan karena mereka memilih diam. Mereka enggan melapor karena prosesnya akan lama sekali, berbelit-belit dan akan memakan uang banyak untuk wira-wiri. Berbeda ketika di Hong Kong, saat ada kasus bisa segera telpon ke 999. Jarak beberapa menit kemudian polisi pasti akan datang dan kasusnya bisa segera ditangani mereka.

Tapi tetaplah coba untuk menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan masalah Anda. Ambil contoh, misalnya kita bermasalah dengan pihak Imigrasi. Imigrasi itu lembaga di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia. Langsung saja kita SMS kepada Menteri terkait dan laporkan oknum tersebut agar segera ditindak. Menkumham saat ini adalah Yosanna H Laoly +62 811 888 719

Kita sadar bahwa masih banyak sekali orang-orang yang notabene sesama warga Indonesia yang tetap menganggap bodoh buruh migran yang bekerja di luar negeri. Mereka tetap menjadikan kita ladang untuk mendapatkan uang karena menurut mereka kita orang lugu, penakut dan mudah diperas serta tidak akan buka suara. Ini era teknologi, di mana semua orang bisa menjadi “wartawan” bagi dirinya sendiri dan orang sekeliling. Mari menyuarakan ketikadilan yang selama ini masih menimpa banyak sekali saudara BMI. Jangan takut bersuara atau kita akan tertindas lebih lama.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.