Tak semua Buruh Migran Indonesia (BMI) di luar negeri mengalami hambatan dalam menjalankan ibadah ramadannya. BMI/TKI di Singapura misalnya, tak memiliki hambatan dalam berkegiatan ramadan. Bahkan mereka yang tergabung dalam Indonesian Family Network (IFN) memiliki jadwal kegiatan-kegiatan selama ramadan.

Menurut Atien Suwito dari IFN, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam IFN dapat mengikuti kegiatan-kegiatan ramadan yang kerap diselenggarakan pada hari Minggu. Selain ada buka puasa bersama dengan para anggota, ada juga kegiatan-kegiatan lain yang diadakan di bulan suci. Sejak sebelum bulan suci datang mereka sudah memiliki jadwal kegiatan yang nantinya akan diselenggarakan satu bulan ini.

“Tanggal 29 Juni atau awal puasa lalu ada kelas dasar cara membaca dan menulis huruf hijaiyah. Selain itu bagi yang sudah bisa membaca Al-Quran ada kelas khataman membaca Al-Quran,”ujar Atien Suwito.

Kegiatan-kegiatan keagamaan ramadan IFN dimulai sejak pukul 05.00 sampai pukul 07.00 pm. Di tanggal 6 Juli dan 20 Juli juga ada kegiatan-kegiatan keagamaan yang lebih variatif. Tak hanya belajar baca tulis huruf hijaiyah, tetapi juga tausiyah dari Ustadzah Nola Zain Alwie tentang Salat dan Ustad Syaifuddin tentang Nikah.

Sedangkan untuk mengakhiri kegiatan ramadan 1435 H, pada 27 Juli mendatang akan ada kegiatan khataman. Penutupan khataman Al-Quran nantinya akan diisi dengan tahlil atau shalawatan bersama. Kegiatan-kegiatan ramadan yang diselenggarakan dari BMI dan untuk BMI tersebut diadakan pada hari Minggu, hari dimana pekerja migran di Singapura mendapat jatah libur.

Bagi yang bersedia untuk membantu khataman Al-Quran sebagai penyimak bacaan baik dari segi pelafalan atau tajwid dipersilakan. Anggota IFN yang sudah bisa dan lancar membaca Al-Quran akan diberi pekerjaan rumah untuk membantu menyelesaikan baca Al-Quran di rumah masing-masing sampai bisa khatam 30 juz.