Jumat dini hari (29/11) ada TKIO di Mathor Qadim yang sakit. Entik binti Ade, TKIO asal Cianjur ini mengalami batuk dan dari hidungnya keluar darah. Menurut informasi Thobib, relawan Saudi, para relawan di Mathor Qadim sempat menghubungi KJRI, namun nomer HP KJRI tidak bisa dihubungi semua.
“Relawan kemudian langsung menghubungi polisi Saudi dan polisi langsung memanggil ambulan untuk membawa TKIO tersebut ke rumah sakit, “kata Thobib.
Di Mathor Qadim sendiri, TKIO berdatangan dari berbagai daerah. Banyak relawan di sana kemudian menyumbang tenda terpal untuk keperluan TKIO. Keadaan cuaca yang buruk di Saudi hendaknya juga patut diwaspadai. Di siang hari keadaan cuaca di Saudi sedang panas-panasnya. Sedangkan di malam hari, angin yang datang sampai membuat menggigil. Tentu ini mempengaruhi kondisi kesehatan TKIO, apalagi TKIO yang berada di luar ruangan.
Hingga berita ini diturunkan, menurut Thobib baru ada 5 pesawat yang menerbangkan TKIO kembali ke Indonesia. Sedangkan TKI Overstay yang berada di tarhil Sumaisyi kabarnya masih terus saja berteriak minta untuk dideportasi secepatnya. Dikabarkan Thobib, bahwa di tarhil Sumaisyi sempat ada pekerja migran kulit hitam—mungkin Ethiopia—membuat keributan. Relawan menghimbau agar kawan-kawan TKIO yang berada di dalam sel tidak keluar dari sel lebih dulu hingga keributan selesai. TKIO yang berada di Sumaisyi sekira 8000 orang, sedangkan total kapasitas tarhil 50.000 orang yang harus berbagi dengan pekerja migran negara lain.