News

Paguyuban Singo Wiromo, Perkuat Buruh Migran Lewat Seni

Author

Sorry, this entry is only available in Bahasa Indonesia.

Paguyuban Singo Wiromo Sedang Berlatih Tari
Anggota Paguyuban Singo Wiromo Menari dalam Acara Ulang Tahun Pertama Mereka

Minggu, (23/10/2016) bertempat di lapangan rumput Taman Victory, Causeway Bay, Hongkong, diadakan peresmian Paguyuban Singo Wiromo Hong Kong yang dihadiri oleh Lintang (Ketua paguyuban), Katmini atau Mami Reog (Pembina paguyuban) dan Henny (Penasihat dan Humas paguyuban). Pembukaan acara dimulai sekitar pukul 14.00 dan selesai pukul 16.30 waktu setempat. Acara tersebut dihadiri oleh anggota-anggota paguyuban yang berasal dari Ponorogo, berbagai tamu undangan dan beberapa media, individu dan organisasi lain.

Singo Wiromo sendiri telah berdiri sejak 1 Oktober 2015, namun baru diresmikan pada hari itu. Singo Wiromo memiliki arti “Singo” sebuah macan yang mengikuti arahan gamelan dan “Wiromo” adalah kebersamaan dan keterpaduan  dalam unsur tari. Wiromo diambil dari kata dasar wiraga yang berarti jiwa, yang berarti menghayati unsur-unsur gerakan indah, karena menari bukan hanya hafal, namun menari harus wirogo wiroso dan wiromo.

Berikut ini adalah serangkaian seni dalam satu wadah yaitu :

  1. Reog festival adalah seni reog yang iringannya diatur secara beraturan. Seni reog ini lebih ditonjolkan pada acara resmi misalnya acara suguh dayoh (sambutan), perlombaan, dan unjuk bakat.
  2. Jatilan adalah tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berperang di atas kuda yang ditunggangi, tarian ini menunjukkan kepiawaian dan ketangkasan.
  3. Warok adalah sosok sebuah gelar bagi pendekar kerajaan Wengker di mana dalam penggambarannya memiliki ilmu kanuragan tinggi. Warok juga dikenal sebagai satria yang berbudi luhur, bertanggung jawab, tegas dan sakti mandra guna.
  4. Ganongan (bujang ganong) adalah salah satu tokoh dalam asal usul Reog yang menggambarkan sosok seorang patih muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti.

Pembukaan diawali dengan tarian Reog Obyok, yakni berupa pagelaran seni reog yang ditampilkan dengan mengakomodasikan seni-seni lain, khususnya seni modern seperti lagu dangdut dalam iringan musik. Sekitar 10 menit tarian pembuka ditampilkan dengan memukau. Pada kesempatan tersebut, Mami Reog yang merupakan pembina sekaligus pelatih tari reog berharap kepada semua anggotanya untuk melakukan sesuatu yang positif.

“Mari mengembangkan serta mengibarkan seni budaya yang ada di Ponorogo dan saya akan terus membimbing dengan segala kemampuan saya,” ungkapnya.

Lintang sebagai Ketua Singo Wiromo juga berharap bahwa kedepannya kebudayaan reog akan terus lestari dan rahayu sepanjang masa karena reog adalah kebudayaan leluhur yang sangat patut dibanggakan. Semoga warga Indonesia khususnya dari Ponorogo, yang bekerja di luar negeri dan di mana pun berada, selalu menjaga budaya leluhur, nama baik, harkat dan martabat Indonesia yang wajib kita junjung tinggi.

Sedangkan Henny mengimbau agar mereka hanya mendorong mereka berkesenian saja, tetapi juga untuk wujudkan cita-cita dalam mengembangkan dan mengibarkan kesenian ini karena sudah satu tahun. “Aku ingin mendorong mereka untuk maju, biar tidak seperti orang bermain dan mudah-mudahan bisa terwujud,” ujar Henny.

Satu komentar untuk “Paguyuban Singo Wiromo, Perkuat Buruh Migran Lewat Seni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.