Dani Kristiyani (36), perempuan asal Madiun, Jawa Timur ditipu oleh seseorang yang mengaku dapat menempatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taiwan. Cerita penipuan ini berawal ketika Dani melihat iklan Facebook pada halaman Job Taiwan Kaburan Kamis, (11/07/20109) diunggah oleh akun bernama Nouna Rena Changhua. Dalam unggahannya, Nouna Rena Changhua membutuhkan tiga orang pekerja perempuan untuk industri rumah tangga di kawasan Taichung, Taiwan dengan gaji NT23100 dan lembur tiga jam setiap harinya.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh pekerja migran di awal untuk dapat bekerja di Taiwan lewat orang tersebut adalah Rp7 juta. Sisa biaya penempatan akan dipotong dari gaji setiap bulan hingga biaya total penempatan terpenuhi sebesar Rp25 juta. Syarat bagi calon pekerja migran yang tertarik dengan lowongan tersebut adalah paspor saja.
“Saya pertama lihat lowongan ini halaman Facebook, orang tersebut mengatakan proses akan dilakukan oleh PT di Jakarta,” ungkap Dani pada Redaksi Buruh Migran, Jumat, (12/07/2019).
Dani kemudian mengontak akun Nouna Rena Changhua melalui pesan Facebook. Pesan Dani ditanggapi dan ia dimintai nomor telepon. Tak selang lama, ada seseorang yang menghubungi Dani, mengaku berasal dari PT.Timur Mandiri dan PT. Almira Jakarta menggunakan nomor WA 0899 6827 575. Orang yang menelpon tersebut membenarkan bahwa ada lowongan pekerjaan ke Taiwan dengan biaya Rp7 juta di awal proses.
Orang tersebut menawarkan proses cepat karena menggantikan pekerja migran yang mengundurkan diri. Guna mempercepat proses tersebut, Dani diminta untuk mentransfer biaya Rp3,5 juta. Dani yang membutuhkan pekerjaan tersebut menyanggupi dan mentransfer sesuai jumlah yang ditetapkan. Sejumlah Rp2 juta ia kirimkan pada rekening BCA atas nama Riski Rishadi dengan nomor rekening 1970514305. Ia juga mentrasfer sejumlah Rp1,5 juta pada rekening CIMB Niaga dengan nomor 704731773100 atas nama Muhammad Fatihudin.
Sampai 24 jam setelah transfer dilakukan, orang yang menawarkan pekerjaan tidak menjemput Dani di Madiun. Berbagai alasan dikemukakan si penipu, salah satunya alasan bahwa jalanan macet sehingga belum sampai Madiun. Selain Dani yang menjadi korban, ada beberapa orang teman yang dikenal Dani lewat jejaring Facebook juga mengalami penipuan penempatan ke Taiwan dengan modus serupa.
“Saya tunggu-tunggu orangnya tidak datang ke rumah. Biasanya kalau betul-betul dari PT akan datang dan mencari orangnya betul-betul karena uang sudah masuk. Kasus ini sudah saya laporan ke Kepolisian Resort Madiun Kota, semoga tidak ada lagi orang yang tertipu,” kata Dani.