PMI Purna Mendapat Penghargaan Penyaji Terbaik dalam Pentas Seni Jaranan Tril

Author

Putra-putri dari pekerja migran Indonesia (PMI) Purna berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penyaji terbaik dalam pentas seni jaranan tril. Desa Gogodeso selama ini memiliki seni budaya khas, yaitu jaranan tril. Baru-baru ini terpilih menjadi wakil dari Kecamatan Kanigoro untuk mengikuti lomba jaranan Tril tingkat kabupaten. Perlombaan dimaksudkan untuk mencari jati diri dari jaranan khas Blitar yaitu Jaranan tril.

Turonggo mudo merupakan nama dari kelompok jaranan tril yang anggotanya mayoritas dari keluarga pekerja migran Indonesia (PMI). Pada Sabtu (7/12/19), turonggo mudo mengikuti lomba jaranan tril yang bertempat di Amphitheater Penataran dan berhasil terpilih sebagai enam (6) terbaik. Pada Kamis (12/12/19), terpilih untuk pentas kembali untuk merebutkan piala bergilir. Adapun penilaian lomba adalah kategori penata tari terbaik, penyaji terbaik, penata busana terbaik, perawit terbaik, dan kekompakan terbaik.

Menurut Bima, salah satu penari jaranan, penghargaan yang mereka terima sungguh di luar dugaan mereka.

“Sungguh tidak saya duga berada di atas panggung, tampil di depan bapak Riyanto (Bupati Blitar) saja itu sudah luar biasa. Pengalaman ini tidak akan kulupakan. pengalaman kami para penari Turonggo Mudo semoga membuat kami semangat tetap berkarya. Semoga Gogodeso tetap jaya, amiiin,” ujar Bima.

Pada tahun 2018, jaranan turonggo mudo juga pernah menjadi penyambut serta pengiring Bupati Blitar pada acara panen raya padi organik di Gogodeso. Jaranan turonggo mudo dipimpin Hermaji dengan anggota sekitar 30 orang. Mereka terdiri dari guru tari,penari jaranan, penari celengan, penari barongan, tatarias dan busana, serta pemukul gamelan Jawa. Turonggo mudo mampu membangun semangat cinta akan budaya.

“Syukur Alhamdulillah, kami selalu bersyukur karena Gogodeso sudah diberi kepercayaan untuk mewakili kecamatan Kanigoro. Dengan persiapan yang mepet dan apa adanya,kita masih mendapat piala penyaji terbaik non-rangking .Tidak membawa pulang piala bergilir tidak apa-apa, yang penting tetap rukun dan menjaga budaya kita jaranan tril khas Blitar,” tutur Harmaji saat diwawancarai tim redaksi KOPI Gogodeso.

Tulisan ini ditandai dengan: Gogodeso Jaranan Tril KOPI GOGODESO PMI Purna 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.