Jaimun: PMI Purna Penyandang Difabel, Kini Sukses Beternak Lele

Author

Jaimun adalah seorang purna pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia pada era tahun 1994-an. Jaimun pernah bekerja di Malaysia kurang lebih 5 tahun. Karena suatu kecelakaan yang menimpanya, Jaimun mengalami cacat fisik di mana kakinya harus diamputasi. Sehingga, dia tidak bisa kembali bekerja di Malaysia.

Kendati memiliki keterbatasan fisik, bukan berarti aksesnya tertutup untuk mengembangkan potensinya yang lain. Dia tidak berdiam diri, termasuk upayanya merintis usaha ternak lele sebanyak 4 kolam pada tahun 2017.

Bantuan dari Pemerintah

Usaha Jaimun kemudian mendapat bantuan untuk lima (5) kolam dari Dinas Perikanan, Bidang Pengembangan, pada tahun 2019. Dengan ukuran diameter 3 x 1 meter dan 15,000 bibit lele. Di masing-masing kolam 3,000 bibit lele yang harus dipelihara. Keuntungan lain yang diberikan oleh dinas adalah semua kebutuhan pakan ikan lele dari sana. Jadwal pemberian pakan sehari 2 kali, yakni pagi dan sore.

Tidak hanya dari dinas yang memberi kemudahan, Pemerintah Desa (Pemdes) pun hadir untuk membantu Jaimun memberikan akses suply air kolam melalui sumur terintegrasi. Salah satu inovasi program pembangunan Pemdes Bringinan adalah sumur terintegrasi, program ini didanai oleh Pemdes dari dana desa untuk penggantian air kolam, termasuk air kolam ikan milik Jaimun.

Selama ini, pergantian air kolam dilakukan maksimal 3 hari sekali dengan masa panen lele 3 bulan. Dia juga tidak perlu repot untuk menjual lelenya, karena sudah ada pedagang yang datang untuk membeli lele hasil ternak Jaimun.

Sudah 6 Kuintal Lebih Terjual

Dari 5 kolam lele yang dipelihara Jaimun, sampai saat ini telah menghasilkan 4 kuintal lele bahkan untuk panen sekarang ini mencapai 6 kuintal. Tentu saja hal ini dapat membantu Jaimun dan keluarga untuk mendapat penghasilan.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah desa dan juga Dinas Perikanan yang telah memberikan bantuan kepada saya. Sehingga, dengan kondisi saya saat ini masih dapat berkarya untuk menghidupi keluarga,” tutur Jaimun.

Kades Bringinan Barno juga tak henti memberikan motivasi bagi Jaimun agar tetap bersemangat. “Harapan kepada kang Jaimun, semoga tetap semangat untuk berusaha. Jangan pernah putus asa dan selalu bersyukur, di luar sana masih banyak teman kita yang jauh lebih dari kang Jaimun,” ungkap Barno.

Kekurangan bukan halangan untuk sukses. Jaimun tetap berkarya meskipun dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. Bahkan, Jaimun masih aktif juga menekuni hobinya sebagai penabuh kendang di grup reog di desanya. Kiprah Jaimun juga menjadi tauladan penting bagi warga lain di desanya.

Tulisan ini ditandai dengan: Bringinan Jaimun Pengusaha PMI PMI Purna 

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.