Komunitas Serantau resmi mengukuhkan kepengurusan baru periode 2019/2020 di bawah kepemimpinan Suherman dalam Kongres ke-2 Serantau yang digelar di Kuala Lumpur, Rabu (1/5/2019).
Sidang kongres dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 28 April 2019 untuk pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus Serantau periode 2018/2019 dan pembentukan komisi sidang. Sementara untuk pembahasan AD/ART dan pemilihan ketua pengurus baru dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2019.
Suherman unggul dalam perolehan suara atas dua kandidat calon ketua lainnya, yaitu Rahma Yeni dan Wiwid Widyawati, dengan perolehan sebanyak 10 suara, sementara Rahma Yeni mendapatkan 4 suara dan Wiwid 1 suara.
“Saya berjanji untuk membantu solidaritas antar pekerja migran mengenai hak-haknya dan memperjuangkan kerja layak bagi pekerja rumah tangga di Malaysia,” tutur Herman dalam orasi kampanyenya.
Posisi sekretaris juga dilakukan dengan cara voting. Dua calon yang diajukan adalah Rahma Yeni dan wiwid widyawati. Untuk posisi ini, Wiwid Widyawati mendapatkan perolehan suara sebanyak 8 suara dan Rahma Yeni mendapatkan 7 suara. Maka diputuskan, Wiwid Widyawati sebagai Sekretaris dan Rahma Yeni sebagai Bendahara.
Pada laporan pertanggungjawabannya di kongres pertama, Nasrikah, selaku ketua pengurus Serantau periode 2018/2019 memaparkan kerja-kerja yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun masa jabatan. Di antaranya penanganan kasus, keterlibatan Serantau dalam advokasi kebijakan baik di Indonesia maupun Malaysia, serta penguatan kapasitas kelembagaan dan keanggotaan melalui kegiatan rutin yang telah dirancang.
“Ini adalah tujuan kita berorganisasi sebagaimana tercantum dalam AD/ART kita yaitu Kaderisasi. Kongres sebagai sarana belajar sekaligus memunculkan pemimpin-pemimpin baru. Semoga ke depan, Serantau semakin solid dan tidak lelah menyuarakan suara PMI” tutur Nasrikah.