Buruh Migran Indoensia di Hong Kong melakukan aksi unjuk rasa di depan agen Sunligjht menuntut keadilan bagi Elis Kurniasih, Selasa (17/03/2015). Sebelumnya hari Senin (16/03/2015) pukul 6.18 PM, Elis Kurniasih, BMI Hong Kong, menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Youth Nethersole Hospital Chai. Elis (single parent) dengan dua anak ini tertimpa bongkahan semen beton penyangga AC seberat 60 kg ketika berada di penampungan milik agensi Sunlight Employment di Hong Kong pada dini hari 11 Maret 2015.
Jaringan Buruh Migran Indonesia di Hong Kong mendesak agar pemerintah mempercepat investigasi dan memberikan hukuman bagi pihak-pihak yang terkait tragedi Elis. JBMI menilai jika Elis meninggal bukan karena musibah biasa, tetapi tragedi yang terjadi karena :
- Majikan bekerja sama dengan agen untuk menempatkan Elis di sana
- Agen menempatkan Elis di rumah kumuh tak layak huni
- Pemerintah Indonesia memaksa semua buruh migran untuk proses melalui agen
- Pemerintah Hong Kong tidak memperketat peraturan terhadap agen
Demi menutupi kesalahannya, Agen Sunlight mengaku telah memberikan uang HK$50.000 melalui KJRI Hong Kong kepada keluarga Elis. Agen Sunlight juga memposting foto-foto boarding house yang telah dirombak setelah didemo. Upaya ini makin menunjukkan jika agen berusaha untuk menutupi tindakan salahnya.
Hari ini keluarga Elis (ibunya) didatangi oleh PJTKI/PPTKIS yang pernah digunakan Elis dan merayu untuk menerima uang dari PJTKI. Ibu Elis menolak dengan halus uang tersebut dan masih menunggu hasil penyelidikan Kepolisian Hong Kong. Jaringan Buruh Migran Indonesia menuntut agar KJRI Hong Kong berani dengan tegas mencabut izin agen Sunlight.