Pemerintah Indonesia berencana memulangkan Buruh Migran Indonesia/ Tenaga Kerja Indonesia overstay di Arab Saudi pada tahun ini. Senin (19/01/2015), 481 buruh migran overstay gelombang pertama sudah dipulangkan ke Indonesia. Menurut Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI, pemulangan TKI overstay akan terus berlanjut secara bertahap. Catatan Nusron, ada 588.000 TKI overstay di Arab Saudi.
Aktivis BMI-SA, Ganjar Hidayat, menceritakan bahwa pemulangan massal TKI overstay hanya dilakukan pada mereka yang tinggal atau menyerahkan diri di penjara imigrasi Sumaisyi. Untuk bisa sampai ke Sumaisyi, TKI overstay bisa datang langsung ke sana, atau bisa juga dengan mendatangi area parkir Kudai (Mekkah) untuk selanjutnya akan dibawa ke Sumaisyi. Ganjar memberi wejangan agar buruh migran overstay tidak menggunakan calo pada saat pemulangan.
Calo tidak dibutuhkan karena untuk mengangkut dari Kudai atau masuk menyerahkan diri ke penjara imigrasi Sumaisyi semuanya gratis. Tidak dipungut biaya apapun. Jangan mudah percaya jika ada calo yang menjanjikan akan memproses pemulangan dalam waktu 3 hari-1 minggu langsung terbang. Banyak kasus orang yang membayar lewat calo sebesar SAR 800-SAR 1200 agar bisa dipulangkan cepat, tapi sampai sekarang masih tetap berada di Sumaisyi.
“Sebenarnya buruh migran overstay yang membayar lewat calo atau tertangkap sama prosesnya. Yang membuat buruh migran harus lama menunggu karena ada dari BMI/TKI overstay yang sebenarnya belum di balag khurub, “ujar Ganjar Hidayat.
Balagh hurub adalah keadaan dimana majikan melapor bahwa pekerjanya sudah tidak berada di tempatnya atau kabur. Proses pemulangan menjadi lebih lama karena menunggu konfirmasi dari majikannya. Ganjar berpesan bagi buruh migran overstay yang ingin tanajul, bisa datang langsung ke jawajat dengan calon kafilnya terlebih dahulu untuk mengeluarkan print out dari jawajat sebagai data awal diri kita memasuki Arab Saudi. Jangan mudah terpancing isu yang menyesatkan dan jangan mudah terbujuk oleh calo.