Penyebab Buruh Migran Overstay di Hong Kong

Author

Ilustrasi Jeratan Hutang TKI Ketika Terkena Overcharging
Ilustrasi Jeratan Hutang TKI oleh PPTKIS/PJTKI

Meski tak sebanyak di Arab Saudi dan Malaysia, di negeri beton Hong Kong jumlah BMI/TKI bisa dibilang tinggi. Wakil KJRI Hong Kong, Rafail Walangitan, mengungkapkan bahwa jumlah WNI yang berada di Hong Kong 168.000 jiwa dan 165.000 diantaranya adalah buruh migran. Sedangkan data overstayer Indonesia yang tetangkap imigrasi dan berada di penjara sekira 60 orang di Hong Kong dan 30 orang di Macau. Rafail Walangitan juga menjelaskan TKI Hong Kong yang terkena kasus hukum dan dipenjara sebanyak 170 orang.

Menurut Fera Nuraini, BMI Hong Kong, ada beberapa penyebab mengapa buruh migran menjadi overstay di Hong Kong di antaranya :

1. Mendapat perlakuan buruk dari majikan dan memilih kabur dan tak sempat membawa dokumen apapun.
2. Paspor dan kontrak kerja ditahan agensi atau dibawa majikan, sehingga ketika memutuskan kabur tak memiliki dokumen apapun.
3. Saat diinterminit/dipecat majikan, BMI/TKI hanya mempunyai waktu 14 hari/2 minggu untuk mencari majikan baru.
4. Jika nasib mereka baik, mereka akan mudah mendapat majikan. Tapi tak sedikit juga yang bernasib buruk, sampai batas waktu 14 hari belum mendapat majikan dan memilih menjadi overstay karena aturan imigrasi tidak memperbolehkan mereka memperpanjang visa.

Ditambahkan Sringatin, aktivis Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Hong Kong, pelarangan pindah majikan secara langsung, pindah ke jenis pekerjaan lain, serta upah yang rendah menyebabkan kefrustasian di kalangan perempuan migran.

“Di sisi lain pemerintah Indonesia terus menerus memaksa TKI untuk memproses kontrak melalui PPTKIS/PJTKI dan agensi di Hong Kong menjebak dalam sistem perbudakan hutang,”ungkap Sringatin dalam press release solidaritas untuk korban pembunuhan di Wan Chai Hong Kong.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.