Patah Tulang, TKW di Malaysia Dibiarkan Agensi dan Majikan

Author

Tanisem, TKI yang Terkena Patah Tulang Dibiarkan Agensi dan Majikan
Tanisem, TKI yang Terkena Patah Tulang Dibiarkan Agensi dan Majikan

Iming-iming kerja enak dengan gaji tinggi di luar negeri adalah jurus andalan para penyalur tenaga kerja untuk mendapatkan mangsa. Tanisem (22) asal Desa Sumber Blok, Kecamatan Jati 71, Kabupaten Majalengka adalah salah satu korban penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikenal bernama Yuli dari Jakarta.

Tanisem semula dijanjikan kerja di restoran dengan gaji menggiurkan sampai ia tertarik untuk pergi ke Malaysia. Perempuan asal Majalengka itu diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur Batam-Johor. Sesampai di Johor Tanisem dijemput oleh petugas dari agency Pekerjaan Setia yang berkantor di Puchong, Selangor.

Di sana Tanisem menginap 3 hari 2 malam sebelum diantar sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Bekerja selama 2 bulan, Tanisem setiap hari bekerja dari pukul 8 pagi-12 malam. Merasa pekerjaan yang dijalani tidak sesuai dengan perjanjian awal, Tanisem meminta agency untuk dipulangkan. Sayangnya pihak agency malah mengancam Tanisem dengan ganti rugi sebesar 60 juta rupiah jika ingin pulang. Tertekan dan stres dengan kondisinya, Tanisem terjatuh dari lantai 2 rumah majikan (21/10/2014 ) yang menyebabkannya patah tulang belakang.

Wiwik (bukan nama sebenarnya) bercerita jika Tanisem berada di Rumah Sakit Kajang selama 4 hari tanpa rawatan yang layak. Dokter menyarankan pada Wiwik agar korban segera di operasi dengan biaya 15 ribu ringgit. Jika patah tulang Tanisem tak segera di operasi akan menyebabkan kelumpuhan. Bingung dengan biaya operasi Tanisem, Wiwik memutuskan untuk melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), tetapi tidak mendapat respon cepat.

Wiwik kemudian disarankan oleh seorang kawan untuk meminta bantuan pada Perwakilan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) Jumat (24/10/2014). Dewi Kholifah, koordinator Permai yang menerima laporan segera melakukan negosiasi dengan majikan dan agency untuk biaya operasi Tanisem, sayangnya belum tercapai kesepakatan. Rabu (29/10/2014) Tanisem dibawa keluar dari rumah sakit oleh agency dengan alasan akan dirawat di rumah dan dihantar pulang ke kampung halaman setelah keadaannya membaik.

Hingga berita ini diunggah, keadaan Tanisem belum diketahui secara pasti, sebab Wiwik yang menjaga korban di rumah sakit tak tahu secara pasti kemana Tanisem dibawa pergi oleh agency tersebut. Dewi Kholifah dari Permai berharap agar KBRI Kuala Lumpur segera mengambil tindakan demi keselamatan Tanisem.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.