Berita

Hapus Aturan Tinggal di Rumah Majikan

Author

Suasana saat buruh migran anggota Asian Migrants' Coordinating Body (AMCB) melakukan aksi demo di depan kantor Imigrasi Hong Kong untuk menuntut penghapusan kewajiban tinggal di rumah majikan bagi PLRT.
Suasana saat buruh migran anggota Asian Migrants’ Coordinating Body (AMCB) melakukan aksi demo di depan kantor Imigrasi Hong Kong untuk menuntut penghapusan kewajiban tinggal di rumah majikan bagi PLRT.

Rabu, 16 Juli 2012, untuk pertama kalinya, Asian Migrants’ Coordinating Body (AMCB) melakukan aksi demo di depan  kantor Imigrasi Hong Kong.  Aksi ini untuk menuntut dihapuskannya aturan tinggal di rumah majikan dan aturan anti migran lainya seperti two weeks rule. Juga menuntut pemerintahan Hong Kong segera meratifikasi konvensi ILO C 189. AMCB sendiri beranggotakan buruh migran dari berbagai Negara seperti  Sri Langka, Filiphina, Nepal, Thailand, dan Indonesia.

Aksi kali ini di ikuti sekitar 75 orang, grup lokal pun turut berpartisipasi seperti,  Open Door dan HKCTU. Tepat pukul 12.30 siang, para peserta aksi berkumpul di Wan Chai dan dilanjutkan berorasi menuju depan gedung imigrasi sambil meriakan yel-yel. Sementara di depan Imigrasi dibuka program singkat yang diisi dengan pidato dari perwakilan masing-masing organisasi. Aksi dibubarkan secara damai tepat pukul 02.00 siang waktu Hong Kong.

Seperti diketahui bersama, kebanyakan Buruh Migran yang ada di Hong Kong diwajibkan tinggal di rumah majikan dengan kondisi yang  kadang sangat memprihatinkan. Ada pekerja yang harus tidur di dapur, gudang, lantai ruang tamu, dan sofa bahkan di lantai kamar mandi.

Para pekerja rumah tangga privasinya terampas oleh majikan yang tidak menyediakan tempat tidur yang layak, sedang pekerja sendiri kebanyakan tidak berani melapor karena takut mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK/di-interminit) dan kehilangan pekerjaan.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.