Berita

Cerita Pahit di Negeri Jiran

Author

Dalam rangka mengurangi angka pengangguran, Pemerintah memberikan solusi kepada setiap warga negara yang menginginkan menjadi  BMI (Buruh Migran Indonesia) ke luar negeri. Program ini sangat menarik minat masyarakat, salah satunya Yudi. Pada tahun 2008, Yudi mendaftarkan diri menjadi buruh migran ke PT. Dien-Dien Berkat dengan tujuan negeri jiran, Malaysia.

Selama bekerja di Malaysia, Yudi mendapat banyak persoalan, misalnya keterlambatan pembayaran gaji dan majikan tidak pernah menaikkan gaji bulanannya selama 2 tahun dia bekerja. Mendapati persoalan seperti ini, Yudi senantiasa menjalankan setiap pekerjaan dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya. Meskipun begitu, dia tetap menuntut haknya sebagaimana yang telah diatur di dalam surat perjanjian kerja. Ia telah beberapa kali melaporkan persoalan ini kepada pihak keduataan agar ia mendapatkan -hak-haknya. Sebagaimana yang telah diatur di dalam surat kontrak kerja bahwa Yudi akan bekerja di sebuah kilang minyak milik Mr. Qy dan berhak mendapatkan gaji harian sebesar 28 RM. Tetapi, kenyataannya adalah gaji harian yang diterimanya hanya 18 RM. Gaji senilai ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kesulitan yang dialami Yudi tidak hanya sampai di situ. Pada saat kepulangannya ke Indonesia, Yudi mengalami kesulitan dalam proses pengurusan administrasi, di mana seharusnya hal ini menjadi tugas bosnya. Akhirnya, mau tidak mau, Yudi harus mengurusnya sendiri di Kantor Imigrasi Malaysia dan meminta biaya bosnya sampai tiba di tanah air.

Program pemerintah mengirimkan BM ke luar negeri memang dapat mengatasi sedikit persoalan pengangguran di tanah air. Namun, seharusnya pemerintah juga harus menyiapkan skill para calon BM tersebut, sehingga ketika sampai di negara tujuan tidak muncul persoalan baru. Pemberian bekal keterampilan kepada calon BM dapat menaikkan posisi tawar mereka di tempat kerja.

Tulisan ini ditandai dengan: BM buruh migran Malaysia PTK Sumbawa Yudi 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.