Pendidikan keuangan untuk buruh migran dan keluarga yang digelar oleh Pusat Teknologi Komunitas Rumah Internet TKI (PTK Mahnettik) Cianjur (29-30/11/10) memberi banyak manfaat bagi pegiat PTK Mahnettik Cianjur. Rokoyah dan Puti Rahayu, Fasilitator dariĀ Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Pasoendan bergantian mengarahkan peserta secara runtut untuk memahami persoalan pengelolaan ekonomi buruh migran.
Beberapa diantara 27 peserta diajak berhitung berapa besar biaya yang mereka keluarkan saat memutuskan berangkat ke luar negeri untuk menjadi buruh migran. Disadari atau tidak sejak proses pemberangkatan hingga pemulangan biaya yang dikeluarkan sangat besar, hal ini terkadang tidak sebanding dengan jumlah uang yang dikirim ke keluarga.
“Persoalan utama adalah kesenjangan informasi, calon buruh migran tidak memiliki informasi tentang berapa biaya pembuatan paspor, berapa gaji yang diterima dalam kontrak kerja, berapa nilai konversi mata uang dan lain sebagainya” tutur Rokoyah
Seperti disampaikan Rokoyah, buruh migran juga dituntut cerdas mempertimbangkan sesuatu, seperti tawaran berhutang pada agen perekrutan, kontrak kerja, dan pilihan menjadi pekerja atau memulai wirausaha. Fasilitator juga menyampaikan motivasi pada pegiat PTK Mahnettik Cianjur agar percaya diri untuk mengembangkan potensi diri atau kelompok. Peserta diharapkan menyebarkan pengetahuan yang diterima selama pelatihan pada masyarakat secara luas, sehingga pilihan banyak orang ontuk melakukan migrasi diperhitungkan lagi secara cerdas.