Berita

NIAT KE MALAYSIA, MALAH KE LAMPUNG

Author

Juju (27) seorang ibu rumah tangga yang baru 2 tahun menikah adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mencoba mencari rejeki ke luar negeri. Ia berasal dari Desa Karangwangun, Kec. Babakan, Kab. Cirebon. Setelah mendapatkan ijin dari suami dan keluarganya, pada  tahun 2008 Juju berangkat ke Malaysia.

Ada banyak faktor yang mendorong Juju bekrja ke luar negeri, salah satunya adalah faktor ekonomi. Keinginan Juju ini didukung penuh oleh Carmadi (30), suaminya. Dengan modal apa adanya dia pun berangkat, dan sampailah di tempat tujuan. Juju pun langsung diberikan kerja oleh agennya. Di awal, ia sudah mulai bertanya-tanya, mengapa gajinya hanya sedikit. Tidak seperti yang dijanjikan sebelumnya. Bahkan, gaji di tempat kerja itu tidak jauh berbeda dengan gajinya saat masih bekerja di Pabrik Pengolahan Kepiting di daerah Gebang. Sebuah desa yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Juju sangat kaget. Ternyata ia selama ini tidak bekerja di Malaysia seperti yang diinginkannya, tetapi di Lampung. Masih di Indonesia. Merasa ditipu, Juju pulang tanpa ijin. Kabur. Ia pulang melalui jalur laut.

Setelah seminggu sampai di kampungnya, ia pun mau menceritakan pengalamannya, “dikira saya kerja di Malaysia, ternyata saya ditempatkan di Lampung. Kerjanya juga ngga enak”.

Dari banyaknya minat bekerja di luar negeri, diharapkan agar para calon buruh migran lebih teliti dan berhati-hati dalam memilih Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). (SR)

Tulisan ini ditandai dengan: buruh migran cirebon Juju Lampung Malaysia NIAT KE MALAYSIA 

Satu komentar untuk “NIAT KE MALAYSIA, MALAH KE LAMPUNG

  1. Lucu lucu ngeri ceritanya mbak satu ini. Buat pelajaran dari apa yang telah dilalui. Sebenarnya tki yg di luar negri tak seluruhnya bisa jadi sukses. Saya sendiri sekrang kerj di malaysia, banyak keluh kesah yang di jalani. Itulah resiko menjadi TKI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.