MALANG. Keberadaan Pusat Teknologi Komunitas (PTK) Mahnetik berdampak positif bagi peningkatan sumber daya warga. Ribuan warga dan keluarga buruh migran mengakses layanan pendidikan komputer dan internet untuk berkomunikasi, keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi.
Narsidah (32), Pengelola PTK Mahnetik Purwokerto, banyak mengelola kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan buruh migran di Sumbang, Purwokerto. PTK Mahnetik yang diawaki oleh Kelompok Seruni ini menggelar pelatihan komputer dan internet. Setelah bisa internet, peserta mulai tertarik dengan kegiatan produksi kerajinan tangan. Kini produk-produk Seruni telah dipasarkan ke luar kota, seperti Yogyakarta.
“Kita menemukan banyak desain -kerajinan kerajinan tangan cantik lewat jelajah di internet. Pengetahuan itu menjadi rujukan untuk melihat kecenderungan pasar produk. Hasilnya, produk kerajinan Seruni diterima oleh pasar,” ujarnya.
Hal serupa terjadi di Sukabumi. Anas Fauzin (26), Pengelola PTK Sukabumi, mengatakan keberadaan komputer mendorong kegiatan kelompok-kelompok dampingan makin efektif. Kelompok dampingan PTK Mahnetik Sukabumi banyak bergerak di dunia ekonomi produksi dan keuangan mikro, seperti produksi makanan kecil, produksi grabah dan keramik, kerajinan bambu, serta koperasi simpan-pinjam.
“Sekarang mereka telah mendesain kemasan bungkus snack atau produk mereka menggunakan komputer. Tindakan ini meningkatkan nilai ekonomi produk mereka dan lebih diterima di pasar. Mereka juga menggunakan program spreadsheet untuk pengelolaan administrasi koperasi,” ujarnya.
PTK Mahnetik juga memiliki gerai yang memajang produk-produk warga dan memasarkan produk lewat internet. Penguasaan keterampilan komputer juga mendorong warga untuk mengakses pendidikan. Anas bercerita setelah warga bisa komputer, lalu muncul keinginan untuk melanjutkan pendidikan formal yang lebih tinggi.
Selama lima hari 14 PTK di seluruh Indonesia berkumpul di Griyadi Montana, Malang, Jawa Timur untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan dukungan. PTK yang hadir di antaranya PTK Flores Timur, Lombok Barat, Lombok Timur, Malang, Sumbawa, Blitar, Kulon Progo, Cilacap, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, dan Banyumas.