Berita

Kopi Desa Jatinom Bergerak Merancang Ekonomi Komunitas

Author

Jum’at malam, 19 Februari 2021, anggota dan pengurus KOPI Desa Jatinom berdiskusi penuh semangat untuk mewujudkan mimpi tentang kemandirian ekonomi komunitas. “Bagaimana para pegiat pelindungan pekerja migran dapat bekerja seara maksimal bila urusan perut dan dapur tidak terjamin,” ujar Edi Purwanto, pendamping program Yayasan Lembaga untuk Pengembangan Pendidikan, Sosial, Agama, dan Budaya (INFEST) Yogyakarta.

Edi menambahkan, fokus pendampingan program yang dilakukan INFEST Yogyakarta pada tahun 2021 ini ialah pengembangan ekonomi komunitas. Selama tiga tahun, Infest Yogyakarta telah menginisiasi dan mendampingi KOPI di tiga desa di Blitar, Desa Jatinom, Gogodeso, dan Pandanarum. Selama tiga tahun itu, KOPI di masing-masing desa telah belajar mengenai tata kelola organisasi, penulisan berita, hingga penanganan kasus.

“Pada dasarnya tujuan utama KOPI adalah menolong orang lain dengan agenda kegiatan pada Tahap I atau 3 tahun pertama yaitu pertama Organisasi Komunitas, kedua Pengembangan di Desa, ketiga Ekonomi Komunitas,” ujar Edi.

Untuk pengembangan ekonomi, INFEST Yogyakarta memberikan kebebasan kepada komunitas untuk menentukan sendiri jenis produk yang akan dibuat dan dipasarkan. Juga, mengenai tata cara pemasaran dan pengelolaan usaha akan diserahkan kepada komunitas.

“Beberapa pelatihan pernah digelar di Desa Jatinom. Pelatihan terakhir yang diikuti oleh Kader Desa Jatinom ialah pelatihan membuat sirup kweni atau pakel. Saya mengusulkan mendirikan food court yang bergerak memasarkan produk-produk hasil olahan kader Desa Jatinom,” ujar Cindy Dwi Lestari, anggota KOPI Desa Jatinom.

“Kita dapat mengembangkan budidaya lele dengan pasar untuk konsumsi dan untuk kolam pancing, jadi apabila sudah melebihi berat konsumsi maka lele akan dibesarkan dan dipasarkan di kolam pancing,” usul Waluyo, Ketua KOPI Desa Jatinom.

Selanjutnya, KOPI Desa Jatinom akan menindaklanjuti pertemuan malam itu melalui pertemuan dengan agenda khusus merancang kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi anggotanya. Beberapa usulan yang sudah masuk antara lain pembuatan sirup kweni atau pakel, ternak lele dan budidaya cacing magot. Dan, pada Mei atau Juni akan diadakan pelatihan bagi anggota KOPI untuk pembekalan pengembangan ekonomi komunitas.

Tulisan ini ditandai dengan: Ekonomi komunitas KOPI Jatiom 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.