Gerakan Tanam Pohon Tabebuya, Bukti Kepedulian KOPI Pandanarum pada Lingkungan Sekitar

Author

Desa pandanarum adalah desa pinggiran yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan milik perusahaan perhutanan nasional Indonesia (Perhutani). Kondisi hutan produksi saat ini sangat memprihatinkan, dengan kerusakan hutan yang sangat parah akibat ulah manusia. Penebangan liar yang terus menerus mengakibatkan hutan gundul dan sebagian menjadi lahan pertanian tumpang sari.

Melihat kondisi hutan dan lingkungan di sekitar yang cukup memprihatinkan, menjadi kegelisahan tersendiri bagi Komunitas Pekerja Migran Indonesia (KOPI) Pandanarum beserta organisasi peduli lingkungan lainnya. Salah satu bentuk kegiatan KOPI adalah berusaha menyadarkan masyarakat desa yang kurang peduli, bahwa adanya hutan gundul akan mengakibatkan kekeringan yang panjang dan banjir di musim hujan.

Dengan menyadarkan masyarakat sekitar, diharapkan warga semakin peduli akan kelestarian hutan dan lingkungan. Maka dari itu, KOPI dan organisasi dalam naungan desa karang taruna LKD menyelenggarakan penanaman pohon Tabebuya secara masif.

Program Menanam Serempak 

Menurut Ketua KOPI, Sudarmianto, kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan mendorong KOPI untuk terlibat dalam program tanam serempak. Penanaman pohon ini dipercaya sebagai salah satu faktor yang dapat melestarikan lingkungan. Sementara faktor lainnya yakni dengan membersihkan sungai setiap hari Jumat oleh warga bersama dan perangkat desa. Kegiatan ini mengantisipasi terjadinya banjir di musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

Selain peduli pada persoalan lingkungan, anggota KOPI Pandanarum juga sangat aktif terlibat dalam beragam kegiatan sosial di desa. Termasuk di dalamnya yakni dengan mengenalkan KOPI dan apa saja yang dilakukan oleh KOPI secara terus menerus kepada warga. Untuk menjaga eksistensinya dan memperkenalkan KOPI di desa, KOPI bukan sekedar sekumpulan pekerja migran yang paripurna, tapi juga peduli akan keadaan dan pembangunan desa.

“Kini KOPI juga memprogramkan menanam bunga tabebuya di sepanjang jalan protokol. Sepanjang Pandanarum untuk kelestarian lingkungan dan sumber mata air. Untuk itu, KOPI mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam pohon tabebuya dengan sistem adopsi,” ungkap Sudarmiyanto.

Sudarmiyanto menambahkan bahwa sistem adopsi dipilih karena dengan sistem adopsi, masyarakat akan benar-benar memelihara pohon tersebut dan merasa memiliki. Sudarmiyanto berharap dengan penanaman pohon tersebut, desanya akan mendapatkan bonus udara segar dan keindahan lingkungan sekitar. Melalui inisiatif ini, Desa Pandanarum diharapkan pada suatu saat nanti dapat dipromosikan menjadi destinasi wisata di samping untuk pemeliharaan sumber mata air.

“Kami juga mengharap pemerintah desa ikut mensosialisasikan program tersebut,” tandasnya. []

Tulisan ini ditandai dengan: kopi pandanarum 

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.