Merantau ke negara seberang menjadi alternatif bagi sebagian remaja yang baru menamatkan pendidikan SMA untuk mencari pengalaman dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Berawal dari niat baik yang dibawa dari rumah, bukan tak mungkin niat itu terombang-ambing oleh warna-warni kehidupan di kota besar negara tujuan. Perbedaan budaya, kebebasan mengelola keuangan sendiri dan perasaan bebas dari aturan-aturan rumah seringkali menjadikan tak sedikit diantara mereka terjebak dalam pergaulan yang tak sehat, membuang waktu untuk kegiatan tidak bermanfaat, bahkan gejala sosial lain yang mengarah pada kerusakan moral.
Menyadari hal tersebut, sebuah komunitas muslimah Indonesia di Malaysia yaitu FOKMA (Forum Komunikasi Muslimah Indonesia di Malaysia) mengukuhkan perannya dalam dakwah Islam. Fokma berada di asrama pekerja kilang Seri Ayu, Seksyen 4, Bandar Baru Bangi, Malaysia. Sebuah perumahan yang dihuni lebih dari seribu orang pekerja dari berbagai kilang di kawasan Bangi itu juga menempatkan banyak wanita muslim.
Pengajian digelar FOKMA setiap bulan di halaman sekretariat warden Sony, ditujukan untuk memberi penyegaran rohani di tengah himpitan jam kerja dan kerasnya kehidupan rantau. Namun, sambutan pengunjung yang kurang dalam setiap pengajian bulanan menjadi kendala tersendiri bagi pengurus FOKMA ketika itu. Inilah yang kemudian melatarbelakangi terbentuknya grup nasyid Az Zahra Voice tahun 2012. Dengan adanya hiburan berupa nasyid dan shalawat diharapkan mampu membangkitkan hasrat para muslimah untuk menghadiri pengajian.
Di awal berdirinya, Az Zahra Voice beranggotakan Amini, Septi, Margaret, dan Novita membawakan shalawat yang telah akrab di telinga para pendengar. Kini, anggota grup vokal tersebut terdiri dari 14 orang yaitu Khusni, Riski, Cucu, Ayu, Amini, Ariska, Rasiti, Sumiri, Ana, May, Elsa, Syifa, Rahma dan Yeni. Di tengah kesibukan mereka, buruh migran dari kilang Sony, Hitachi, Nichicon, Meditop, dan Denso menyempatkan diri berlatih vokal pada setiap hari Sabtu malam.
“Kami mengisi malam Minggu dengan mengaji dan shalawat Kak, maksudnya biar tidak terus melekat di pikiran remaja bahwa malam Minggu harus kencan atau mencari hiburan yang tidak bermanfaat, ” tutur Riski mewakili rekan-rekannya.
Sejauh ini selain tampil di acara pengajian bulanan FOKMA Sri Ayu, mereka juga pernah didapuk sebagai pengisi acara di Indonesian Islamic Centre (IIC) Hentian Kajang dan seminar FOKMA di KBRI pada 1 Mei 2015 lalu.
Harapan mereka, kegiatan seperti ini dapat menyalurkan bakat seni mereka di jalur yang positif serta menjadikan potensi diri sebagai alat untuk berdakwah. Lebih jauh, mereka juga berharap dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia di Malaysia untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang memberi manfaat bagi diri dan orang lain.
Satu komentar untuk “Grup Nasyid Azzahra Voice : Salurkan Bakat Seni BMI untuk Berdakwah”