Gaji dan lembur bagi Buruh Migran Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia (BMI/TKI) biasanya telah dicantumkan di dalam klausul/pasal dalam perjanjian kerja antara TKI dan majikan. Secara lebih jelas, di dalam perjanjian kerja ada pembahasan mengenai gaji bulanan yang disebutkan sebagai gaji pokok bulanan dan gaji bulanan yang di dalamnya termasuk upah lembur.
Sesuai dengan jam kerja normal sesuai standar International Labour Organization (ILO), standar satu hari kerja adalah 8 jam kerja. Sedangkan kelebihan jam kerja diperhitungkan sebagai lembur. Hari libur mingguan dan hari libur nasional juga merupakan hari libur. Tetapi jika di hari libur tetap bekerja, maka harus diperhitungkan sebagai lembur.
Bagaimanaa cara menghitung jam kerja lembur di hari biasa dan hari libur ? Redaksi Buruh Migran berikut ini akan membahas penghitungan upah lembur bagi seluruh negara tujuan buruh migran yang telah meratifikasi konvensi ILO :
1. Hari Biasa
Gaji pokok : 26 : 8 x 1,5 =.…../jam (2 jam pertama)
Gaji pokok : 26 :8 x 2 =……./jam (jam ketiga dan seterusnya)
2. Libur Mingguan/ hari besar
Gaji Pokok : 26 : 7 x 2 =……/jam (7 jam pertama)
Gaji Pokok : 26 : 8 x 2 =……/jam (jam kedelapan)
Gaji Pokok : 26 : 9 x 4 =……/jam (jam kesembilan dan seterusnya)
Keterangan : Angka 26 merupakan jumlah hari kerja sebulan (rata-rata 30 hari dikurangi 4 hari libur mingguan). Sedangkan angka 8 merupakan jumlah jam kerja dalam sehari (kerja normatif).
Contoh perhitungan lembur dengan gaji pokok HKD$4110/sebagai berikut :
1. Hari Biasa
HKD$4110:26:8×1,5 =29,63/jam (2 jam pertama)
HKD$4110:26:8×2 =39,51/jam (jam ketiga dan seterusnya)
2. Libur Mingguan
HKD$4110:26:7:x2 =45,16/jam (7 jam pertama)
HKD$4110:26:8×3 =59,27/jam (jam kedelapan)
HKD$4110:26:9×4 =70,25/jam (jam kesembilan dan seterusnya)
Sumber: Disarikan dari buku Panduan TKI Perseorangan terbitan BP3TKI Semarang