“Sudah capek jadi PRT? Pingin buka usaha sendiri? Tapi kalau tidak tahu langkah-langkahnya bagaimana?” Solusi yang tepat adalah pembelajaran kewirausahaan. Program pembelajaran kewirausahaan ini diselenggarakan oleh Devolepment Singapore. Program tersebut memang dikhusukan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bagiamana cara mengolah keuangan secara baik dan juga pembelajaran dini diajarkan untuk melahirkan penguasaha-pengusaha baru.
Minggu, 17 Juni 2012 bertempat di Grand Hytt. Kehadiran tamu kehormatan Dharma Kusuma dari Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) Jakarta disambut beberapa murid yang menghadiri seminar dan workshop “Selling Skill” untuk penambahan ilmu kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Devolepment Singapura. Acara dihadiri oleh murid-murid dari program sekolah kejar paket B dan C (Setara SMP dan SMA), juga pelajar bisnis entrepeuner level 1 dan 2. Semangat para guru tutors juga turut menyemarakkan seminar tersebut. Namun masih ada juga bangku kosong. Banyak terlihat murid-murid yang di luar ruangan bahkan ada yang baru datang menikmati makan di luar tanpa memperdulikan kesempatan emas dalam seminar yang diberikan oleh Dharma.
Acara dimulai dari pukul 11 pagi sampai 12:30 siang.waktu Singapura. Antusiasme dari murid-murid yang mengikuti program entrepeuner dari kelas 1 dan 2 terlihat jelas. Karena ini adalah penambahan kunci kesuksesan yang harus dimiliki bagi jiwa entrepeuner. Acara seminar bertepatan dengan ujian yang mungkin membuat mimik muka terlihat tegang. Namun dengan gaya pencerahan yang diberikan dapat menyejukkan suasana yang memang sudah dingin oleh AC. Perbandingan-perbandingan dalam mengenali kehidupan yang sedang kita jalani dan bagaimana panca indera berfungsi.
Selain itu juga ada pelatihan bagaimana menemukan gagasan bisnis melalui pendekatan potensi diri. Dalam buku ‘’Emotional Intelligence,’’ anda harus cerdas secara emosional. Ada pengusaha yang tidak mampu menguasai tingkat emosinya dan sikap seperti ini bisa mematikan bisnisnya sendiri.
Saya secara pribadi sangat menghargai kesempatan emas ini yang tidak bisa didapatkan kapan saja. Menjadi wirausahawan adalah tantangan yang berisiko besar. Kalau mental tidak disiapkan sejak dini, pondasi bisnis akan gampang roboh.
Memasuki komunitas baru, mengidentifikasi peluang dan memanfaatkan peluang serta bertahan dan bertumbuh di bisnis. Tiga kunci utama yang telah diajarkan pada acara seminar tersebut. Serta kait-kiat menciptakan bisnis juga diberikan. Dari problem menjadi produk, problem-prospek-kemungkinan solusi-percobaan-pengembangan produk. Elemen tersebut penting untuk memasuki dunia bisnis baru. Setelah mengikuti program entrepeuner ini , TKI diharapkan bisa membuka bisnis sendiri dan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Salam Entrepeuner.
Anung D’Lizta
TKI memang harus belajar wirausaha agar bisa terus sukses pasca bekerja di luar negeri.